15 ribu Lebih Rumah Warga Kabupaten Bandung Terendam Banjir

15 ribu Lebih Rumah Warga Kabupaten Bandung Terendam Banjir Warga melintas di genangan banjir di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (26/1/2020). Sedikitnya 40 ribu jiwa dan tujuh ribu rumah dari lima kecamatan di kawasan Bandung Selatan tersebut terdampak banjir, akibat luapan Citarum serta intensitas curah hujan yang tinggi. (Foto&keterangan: Antara).

BANDUNG - Memasuki hari kelima banjir yang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Bandung, telah merendam 413 sekolah, 15.100 unit rumah warga dan 78 tempat ibadah.

"Update banjir di Kabupaten Bandung hingga Senin (27/1) pukul 11.00 WIB kerugian materil akibat banjir meliputi 413 sekolah terendam banjir, 15.100 unit rumah warga terendam dan 78 tempat ibadah juga ikut terendam dan 18 fasilitas umum terendam," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu, di Bandung, Senin (27/1).

Banjir di Kabupaten Bandung mulai menerjang kawasan tersebut pada Kamis (23/1), akibat intensitas hujan yang tinggi dan luapan air dari Sungai Citarum.

Dia mengatakan jumlah warga terdampak akibat banjir yang menerjang Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung hingga saat ini mencapai 8.046 kepala keluarga (KK) atau sekitar 59.917 jiwa.

Menurutnya, personil BPBD Provinsi Jabar dan Kabupaten Bandung melakukan assessment dan evakuasi warga, dan sebagian siaga di Posko Lapangan Gedung eks Inkanas.

Selain itu, lanjut Budi, mereka juga melakukan assessment dan evakuasi warga di Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot bersama muspika kecamatan, kelurahan, desa dan penggiat kebencanaan.

"Kami juga melakukan monitoring ke lokasi pengungsian bersama pihak terkait ke sejumlah lokasi," imbuhnya.

Budi menambahkan, meskipun ketinggian air mengalami penurunan sekitar 10 cm di beberapa lokasi, namun ruas Jalan Andir-Katapang masih tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.

Sementara itu, ruas Jalan Laswi Ciparay, Majalaya yang sebelumnya tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat, saat ini sudah bisa dilalui.

Sedangkan ruas Jalan Sapan Desa Tegalluar, hingga saat ini masih tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.

"Oleh karena itu kami mengirimkan bantuan peralatan ke lokasi seperti perahu karet lima unit, perahu fiber tujuh unit, perahu almunium tiga unit dan juga tenda pleton dua unit," katanya.

BPBD juga telah mengirimkan bantuan logistik untuk empat kecamatan terdampak banjir seperti mie instan 35 dus, air mineral 50 dus, selimut 78 lembar, paket sembako 50 paket dan matras 59 lembar.(Ant).