19,5 Ton Kopi Sunda Hejo Khas Bandung Diekspor ke Prancis

19,5 Ton Kopi Sunda Hejo Khas Bandung Diekspor ke Prancis Bupati Bandung, Dadang Supriatna, melepas ekspor Kopi Sunda Hejo ke Prancis (Foto: bandungkab.go.id)

Bandung, Jurnal Jabar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Barat mengekspor 19,5 ton Kopi Sunda Hejo dari Koperasi Klasik Beans ke Prancis. Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengatakan nilai ekspor kopi asal Kecamatan Cimaung itu sebesar Rp1 miliar atau 70.380 Dolar Amerika.

Dadang menjelaskan, tahun lalu nilai ekspor kopi khas Kabupaten Bandung mencapai 1.0642.792 Dolar Amerika dengan tujuan ekspor Australia, Belgium, China, Latvia, Qatar, Singapore, Turkey dan Amerika Serikat.

“Sedangkan di tahun 2020, ekspor kopi kita mencapai USD 1.642.792 dengan negara tujuan ekspor yakni Australia, Belgium, China, Latvia, Qatar, Singapore, Turkey dan USA (Amerika Serikat),” kata Dadang saat melepas ekspor Kopi Sunda Hejo, dilansir dari laman bandungkab.go.id.

Menurut Dadang, kualitas kopi Kabupaten Bandung sudah berskala internasional dan termasuk jajaran elit kopi dunia. Ia menambahkan, rata-rata skor speciality mencapai lebih dari 80 poin.

Lebih lanjut, Dadang menyampaikan ekspor kopi merupakan upaya pihaknya dalam mendukung program pemerintah melalui peningkatan pertumbuhan ekspor barang nonmigas serta pemulihan ekonomi akibat pandemi.

“Salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah peningkatan ekspor. Bukan hanya membantu para pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tetapi juga untuk menghasilkan devisa dan mengurangi defisit transaksi. Jadi kita harus lebih jeli, melihat peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar di negara-negara lain,” sambungnya.

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu berharap, Kadin Jawa Barat dapat mendorong percepatan negosiasi perjanjian kemitraan dengan negara-negara tujuan ekspor.

“Kami berharap, perjanjian perdagangan yang sudah ada bisa segera dioptimalkan. Tentunya sambil terus mencari pasar-pasar baru di negara-negara non tradisional, sehingga pasar ekspor kita semakin luas. Kadin juga dapat menggandeng UMKM Kabupaten Bandung untuk memenuhi permintaan pasar,” pungkas Dadang.