2.224 Rumah di Pandeglang Rusak Akibat Gempa Magnitudo 6,7

2.224 Rumah di Pandeglang Rusak Akibat Gempa Magnitudo 6,7 Rumah di Pandeglang rusak akibat gempa (Foto: Instagram @satpol_pp_provinsi_banten)

Pandeglang, Jurnal Jabar – Sebanyak 2.224 rumah di Kabupaten Pandeglang rusak akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,7 yang terjadi pada Jumat (14/1) lalu. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Girgi Jantoro mengatakan, hingga Senin (17/1) pihaknya masih mendata jumlah kerusakan akibat gempa.

"Kami masih melakukan pendataan jumlah rumah yang rusak itu," kata Girgi.

Girgi merinci, kerusakan rumah milik masyarakat terdiri dari rusak ringan 1.387 unit, rusak sedang 493 unit dan rusak berat 364 unit. Selain itu, kerusakan gedung sekolah sebanyak 43 unit, sarana kantor desa empat unit, masjid 15 unit, puskesmas 16 unit dan tempat usaha tiga unit.

"Kami menerjunkan petugas untuk memverifikasi bangunan rumah yang rusak untuk diajukan kepada pemerintah daerah setempat," jelasnya.

Ia menjelaskan, hingga saat ini tidak ditemukan korban jiwa akibat gempa. Meski begitu, sebanyak dua warga mengalami luka-luka akibat tertimpa puing bangunan rumah. Keduanya sudah menjalani perawatan medis di puskesmas.

Menurut Girgi, sebanyak 30 kecamatan terdampak gempa, yakni Kecamatan Sumur, Panimbang, Cikeusik, Cimanggu, Mandalawangi, Cibaliung, Sukaresmi, Munjul, Carita, Angsana, Pagelaran, Jiput, Saketi, Bojong, Cigeulis dan Cibaliung.

Kemudian Kecamatan Banjar, Sobang, Majasari, Menes, Pulosari, Cisata, Labuan, Cibitung, Cimanuk, Cikeudal, Picung, Cipeucang, Patia dan Kaduhejo.

Lebih lanjut, Girgi memastikan BPBD Pandeglang hingga kini terus menyalurkan logistik untuk memberikan pelayanan dasar terhadap warga terdampak gempa. Sejauh ini, pendistribusian logistik berjalan lancar dan diterima masyarakat korban bencana alam.

"Kami berkomitmen untuk menjamin pelayanan dasar bagi warga yang terdampak musibah," pungkasnya.