2 Anjing Pelacak Spesialis Bahan Peledak Disiagakan di Stasiun Cirebon

2 Anjing Pelacak Spesialis Bahan Peledak Disiagakan di Stasiun Cirebon Stasiun Cirebon, Jawa Barat. (Foto: Ist)

CIREBON - Dua anjing pelacak bahan peledak Direktorat Samapta Polda Jawa Barat (Jabar) disiagakan di Stasiun Cirebon untuk mengantisipasi aksi teror selama masa angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Petugas Unit Polsatwa Direktorat Samapta Polda Jabar Brigadir Sunarto mengatakan, dua anjing pelacak Black dan Wolf akan disiagakan. "Kedua anjing yang kami bawa itu sama-sama spesialis pelacak bahan peledak," kata Sunarto di Cirebon, Rabu (19/12).

Menurutnya, Black yang saat ini berusia enam tahun merupakan anjing jenis mix harder. Sementara, Wolf berjenis labrador dan berusia empat tahun.

Dia mengatakan, selama di Cirebon kedua anjing tersebut akan ditempatkan di Stasiun Cirebon dan Cirebonprujakan. "Keduanya akan memeriksa barang bawaan penumpang dan bakal berpatroli di jalur KA maupun objek-objek penting lain," ujarnya.

Sementara, Vice President KAI Daop 3 Cirebon Ida Hidayati mengatakan, personel akan melakukan pengamanan di atas kereta, stasiun, maupun patroli di jalur. "Selama angkutan Natal dan Tahun Baru, KAI Cirebon menyiagakan 352 personel keamanan," kata Ida di Cirebon, Rabu (19/12).

"Jumlah tersebut terdiri dari 127 Polsuska, 218 sekuriti, tujuh staf dan bantuan eksternal dari TNI serta Polri sebanyak 80 personel," ucapnya.

Selain itu, petugas keamanan juga akan disiagakan pada sejumlah obyek penting lain. Seperti, kata dia, dipo lokomotif dan kereta terutama selama angkutan Nataru. "(Petugas) keamanan itu kami siagakan untuk memberi rasa aman bagi pengguna jasa KA selama angkutan Natal dan Tahun Baru," ujarnya.

Ida menambahkan, tidak hanya masalah keamanan KAI Cirebon juga sudah menyiapkan sarana selama masa angkutan. Daop 3 telah menyiagakan 16 unit lokomotif, 91 armada kereta dan satu unit crane.

Sedangkan untuk aspek prasarana, seperti tahun-tahun sebelumnya, KAI menyiagakan alat material untuk siaga (Amus) di daerah-daerah yang rawan bencana alam. "Ada juga tenaga flying gank, petugas penilik jalan (PPJ) ekstra, penjaga jalan lintas (PJL) ekstra, dan petugas posko daerah rawan juga disiagakan di sepanjang lintasan untuk mencegah terjadinya gangguan perjalanan KA," ungkapnya. (Ant)