4 Langkah Sinkronisasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung

4 Langkah Sinkronisasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Iwa Karniwa. (Foto: Ist)

BANDUNG - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Iwa Karniwa mengatakan pihaknya akan segera melakukan empat langkah untuk sinkronisasi pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan pembangunan delapan trase Light Rail Transit (LRT) Bandung Raya.

Ditemui usai menggelar rapat pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Iwa mengatakan, hal pertama yang disoroti, yakni penentuan konektivitas jalur kedua moda transportasi massal tersebut. Terlebih, kata dia, pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung digarap beberapa pihak dalam sebuah konsorsium bernama Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang didalamnya ada PT Jabar Moda Transportasi (anak perusahaan PT Jasa Sarana/BUMD Jawa Barat).

"Jadi sesuai arahan pak gubernur Jabar, yakni begitu kereta cepat selesai, konektivitasnya seperti apa. Tentu harus terkoneksi dengan LRT di Bandung Raya yakni Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang," kata Iwa di Bandung, Jabar, Selasa (22/1).

Dia mengatakan setelah dilakukan kajian Tim Akselerasi Pembangunan (TAP) Jabar, maka pengembang Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Dinas Perhubungan Jabar diketahui pembangunan LRT Bandung Raya ternyata tidak pas jika dilakukan secara business to business. Sedangkan investasi baru bisa masuk dalam proyek tersebut apabila berpola Kerja sama Badan Usaha dan Pemerintah (KPBU).

"Kedua, sekarang juga sudah dimatangkan oleh Dishub terkait dengan trase dari Tegalluar ke beberapa trase di Bandung Raya, kemudian di Tegalluar ada TOD atau Transit Oriented Development-nya, sudah diusulkan kepada Kementerian Perhubungan," ujarnya.

Langkah sinkronisasi ketiga, yakni konsolidasi rencana pembangunan LRT dengan berbagai pihak. Terutama dengan pemerintah pusat sehingga dapat diketahui tugas dan porsi masing-masing pihak.

"Ini kan menyangkut investasi besar dan juga yang pertama barang kali di Indonesia, yang khusus kaitannya dengan kereta cepat yang nyambung dengan LRT," ungkap.

"Sehingga kami harus konsolidasi terkait dengan siapa berbuat apa dan Alhamdulilah ini juga sudah ada kesepahaman di dalam rapat barusan untuk ditingkatkan dalam rangka untuk lebih detail dan teknis," ujarnya.

Untuk langkah sinkronisasi yang keempat adalah rapat dengan berbagai pihak terkait mulai dengan Bappenas, PSBI, Kementerian PUPR, dan Kementerian Keuangan.

"Agar sinkronisasi untuk bahan rapat itu terlebih dahulu diupayakan adanya semacam persiapan yang sudah dilaksanakan sejak 2014 sampai dengan sekarang. Sekarang yang sudah dilakukan apa saja lalu tinggal apa saja, supaya ini juga bisa segera selesai," tuturnya. (Ant)