Anak SD di Garut Simulasi Mitigasi Bencana Gempa Bumi

Anak SD di Garut Simulasi Mitigasi Bencana Gempa Bumi Ilustrasi sosialisasi mitigasi bencana gempa bumi kepada anak sekolah dasar. (Foto: Ist)

GARUT - Mahasiswa Universitas Garut menyosialisasikan mitigasi bencana kepada siwa sekolah dasar (SD) di Desa Cintaasih, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar). Para siswa SD tersebut diajak simulasi tanggap bencana.

Juru bicara mahasiswa penyelenggara mitigasi bencana Hakim Ghani mengatakan, sosialisasi tersebut dalam rangka memberikan pemahaman dan kesadaran bahaya bencana kepada masyarakat sejak usia dini.

Ia mengatakan sosialisasi tersebut bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sesuai dengan tema yang diarahkan akademik Universitas Garut, yakni tentang ancaman bencana alam di Garut. "Kami berbagi sedikit ilmu tentang mitigasi bencana. Apa saja yang harus dilakukan dan harus bagaimana ketika ada bencana. Kami berikan pemahamannya," kata Hakim di Garut, Kamis (17/1).

Dia mengatakan, para mahasiswa KKN yang bertugas di Desa Cintaasih itu memberikan pelatihan tentang ilmu mitigasi bencana kepada ratusan pelajar SD di Madrasah Iftidaiyyah (MI) Arrochman. Sebelumnya, kata dia, para mahasiswa telah belajar tentang dasar penyelamatan diri, seperti tindakan awal ketika terjadi gempa bumi.

"Ada tiga hal yang diajarkan kepada para pelajar yaitu tiga gerakan bebas gempa," ujarnya.

Tiga hal tersebut, yakni berlindung di bawah meja yang kuat agar nanti tidak tertimpa reruntuhan material bangunan. Kedua, berlari keluar gedung ketika tidak merasakan guncangan dan terakhir berkumpul di lapang terbuka atau jauh dari bangunan.

"Kami berikan pemahaman agar para pelajar berkumpul di lokasi yang terbuka dan jauh dari gedung tinggi," tuturnya.

Hakim menambahkan, kegiatan mitigasi tersebut penting disampaikan agar masyarakat siap menghadapi ancaman gempa yang suatu saat terjadi tanpa diprediksi sebelumnya. Apalagi, kata dia, Garut daerah rawan bencana alam bahkan beberapa hari kebelakang sudah dilanda gempa bumi dan tanah longsor.

"Untuk itu kami berharap para pelajar dapat memahami cara menghindar dari bencana dan menjelaskan kembali ilmu ini kepada keluarganya," ucapnya. (Ant)