BMKG Jatiwangi: Tinggi Gelombang Laut Pantura Capai 2,5 M

BMKG Jatiwangi: Tinggi Gelombang Laut Pantura Capai 2,5 M Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Majalengka, Jawa Barat, Ahmad Faa Iziyn. (Foto: Istimewa).

MAJALENGKA - Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Majalengka, Jawa Barat, Ahmad Faa Iziyn, mengatakan selama tiga hari ke depan tinggi gelombang laut pantai utara (pantura) di Cirebon dan Indramayu, mencapai 2,5 meter.

"Tinggi gelombang laut bisa mencapai 2,5 meter untuk perairan Cirebon dan Indramayu," kata Faiz di Majalengka, Jumat (19/7).

Prakiraan tinggi gelombang tersebut, kata Faiz, akan berlangsung selama tiga hari ke depan yaitu sampai Minggu (21/7).

Untuk itu, BMKG mengimbau kepada nelayan kecil, terutama yang menggunakan kapal dibawah 10 GT, agar selalu waspada selama terjadinya gelombang tinggi.

"Diimbau waspada bagi nelayan tradisional yang memakai perahu kecil," Ahmad mengingatkan.

Nelayan Diminta Mengikuti Perkembangan Info dari BMKG

Ia juga meminta kepada para nelayan untuk terus mengikuti perkembangan cuaca dari BMKG, baik melalui layanan SMS, media sosial dan lain sebagainya yang resmi.

"Selalu ikuti perkembangan informasi cuaca dari BMKG," kata Ahmad.

Sementara itu, sebelumnya pakar tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko yang menyatakan berdasarkan permodelan, gempa megathrust dengan magnitudo 8,8 berpotensi terjadi di selatan Pulau Jawa.

Di mana gempa itu bisa menyebabkan timbulnya gelombang tsunami dengan ketinggian 20 meter di sepanjang pantai tersebut, Prakirawan BMKG Jatiwangi Majalengka enggan menanggapinya.

"Saya pribadi belum bisa menanggapi pertanyaan ini (adanya prediksi gempa 8,8 magnitudo)," ujarnya. (Ant).