Cegah Kekeringan, Tirta Mukti Siapkan 6 Mobil Tangki Air

Cegah Kekeringan, Tirta Mukti Siapkan 6 Mobil Tangki Air Ilustrasi mobil tangki pembawa air bersih. (Foto: Antara Foto).

CIANJUR - Perumdam Tirta Mukti Cianjur, Jawa Barat, menyiapkan enam unit mobil tangki untuk memasok air bersih ke wilayah yang mengalami kesulitan saat musim kemarau, yang kerap melanda sebagian besar wilayah Cianjur.

Direktur Perumdam Tirta Mukti, Budi Karyawan di Cianjur, Rabu (19/6) mengatakan setiap musim kemarau tiba berbagai wilayah di Cianjur kerap mengalami kesulitan mendapatkan pasokan, sehingga pihaknya selalu mendistribusi air bersih.

"Tidak hanya laporan langsung dari warga, namun kami juga banyak mendapat laporan dari instansi pemerintah terkait kesulitan air bersih selama musim kemarau," ujar Budi.

Ketika ada yang membutuhkan, pihaknya langsung mendistribusikan air bersih untuk membantu warga yang kekeringan. Bahkan tahun lalu, tutur dia, pihaknya sempat memasok air untuk wilayah terujung di bagian utara dan selatan Cianjur.

Meski sampai saat ini belum ada kepastian kapan masuknya musim kemarau dan laporan kekeringan, namun pihaknya mulai bersiaga dengan menyiapkan enam unit tangki air bersih, yang siap dikirim ke berbagai wilayah.

Sedangkan terkait pasokan air menjelang masuknya kemarau, pihaknya mengklaim pasokan air bersih aman, meskipun akan terjadi pengurangan pasokan air karena pembagian jam distribusi, bukan karena mengeringnya sumber air.

“Hanya kendala pembagian jam yang membuat pendistribusian terganggu, selama musim kemarau karena sumber mata air yang sama digunakan terus menerus untuk pelanggan selama ini,” kata Budi.

Budi menjelaskan, selama ini pihaknya mengandalkan tiga sumber mata air Cirumput, Cilembang dan Selakawung yang tersebar di beberapa titik. Pemakaian yang cukup tinggi selama kemarau menyebabkan daerah lain mengalami hambatan distribusi.

"Namun dipastikan pasokan tetap tersedia dan tidak sampai menghentikan aliran air untuk digunakan pelanggan. PDAM tidak akan membiarkan warga kekurangan air terlebih pelanggan," tegas Budi.

Ia mengimbau, jika kemudian hari terjadi kekurangan air, hendaknya masyarakat mengajukan keluhan dengan kelengkapan nama dan alamat, agar dapat segera ditindaklanjuti.

"Kami juga menyarankan pelanggan dan warga menyediakan toren untuk penyimpanan air cadangan. Hal tersebut untuk mencegah jangan sampai tidak ada air saat terjadi pemakaian serentak," ungkapnya. (Ant).