Cianjur Masih Kekeringan, Warga Sukaluyu Cari Sumber Air Baru

Cianjur Masih Kekeringan, Warga Sukaluyu Cari Sumber Air Baru Warga di sejumlah desa di Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, Jawa Barat, memanfaatkan lubang di dasar kolam di Kampung Pasirpanjang, yang masih menampung air untuk kebutuhan sehari-hari. (Foto&keterangan: Antara).

CIANJUR - Warga di sejumlah desa di Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, hingga saat ini masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Sehingga terpaksa mencari sumber air baru.

"Meskipun di sebagian wilayah Cianjur sudah mulai hujan, namun di wilayah kami masih kesulitan mendapatkan air bersih karena kemarau sejak empat bulan terakhir menyebabkan sumber mata air warga mengering," kata Kokom (40) warga Desa Sukamulya, pada wartawan Rabu (20/11).

Ia menuturkan, warga terpaksa mencari sumber air baru karena sumur, kolam dan bak penampungan yang ada di wilayah tersebut sudah tidak menyimpan air. Terutama sejak masuknya musim kemarau.

Bahkan, ribuan kepala keluarga di Desa Sukamulya, harus menggali air dari kubangan di dasar kolam untuk kebutuhan mencuci dan kakus. Sebab, air sudah tidak lagi mengalir.

"Meskipun hujan sempat turun deras beberapa kali, namun tidak sampai tergenang di dalam sumur atau kolam warga. Harapan kami musim hujan segera datang dan untuk sementara ada bantuan air bersih dari pemerintah," kata Kokom.

Hal yang sama, tambahnya, juga dialami warga di kampung lainnya seperti di Pasir Panjang Kulon, Pasir Sabuk dan Sukalaksana, terpaksa mengambil air dari lubang di dalam kolam di Kampung Pasir Panjang, yang masih menyimpan air.

Ia menuturkan, tiga lubang di dasar kolam sudah ada sejak empat tahun lalu, yang awalnya hanya satu lubang. Sulitnya mendapatkan air membuat warga menggali dua lubang baru, agar tidak terjadi antrian panjang.

Warga lainnya, Aceng (39), mengatakan kedalaman tiga lubang di dasar kolam itu hanya setengah meter. Tapi masih menyimpan air yang cukup banyak, untuk kebutuhan warga dari beberapa kampung.

"Untuk mendapatkan air dari lubang tersebut dibutuhkan kesabaran karena airnya cepat habis terkuras, tapi tidak sampai lima menit air akan penuh kembali, untuk dapat diambil warga secara bergantian," jelas Acep. (Ant).