Cirebon Jadi Tuan Rumah Hari Peduli Sampah Nasional

Cirebon Jadi Tuan Rumah Hari Peduli Sampah Nasional Ilustrasi tumpukan sampah di tempat pembuangan akhir. (Foto: Ist)

CIREBON - Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat (Jabar) menyambut baik rencana Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Hari Peduli Sampah tingkat Nasional di Kota Udang.

Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati mengatakan, Hari Peduli Sampah akan dilaksanakan di Pelabuhan Kota Cirebon, 15 Februari mendatang. Sementara, persoalan sampah cukup krusial di Kota Cirebon yang sedang menggulirkan pengembangan pariwisata.

"Hari Peduli Sampah tingkat Nasional akan dilaksanakan di Kota Cirebon dengan titik berat di pantai. Kami tentu menyambut baik rencana ini sebagai momentum menuju Cirebon bersih, hijau, dan rapi," kata Eti di Cirebon, Kamis (14/2).

Menurutnya, Kota Cirebon yang bersih dapat sejalan dengan visi, misi, dan target Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang menjadikan Kota Udang gerbang pariwisata. Eti mengatakan, persoalan sampah harus mendapat perhatian semua pihak. Termasuk masyarakat yang menjadi penentu kebersihan lingkungan.

"Kota Cirebon harus menjadi wilayah yang bersih sehingga para wisatawan merasa betah dan nyaman," ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon Abdullah Syukur mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana KLHK dengan mengagendakan peringatan Hari Peduli Sampah tingkat Nasional di Kota Cirebon. Menurutnya, kegiatan tersebut akan memberikan semangat bagi Pemerintah Kota Cirebon untuk menjaga kebersihan.

"Rencananya Hari Peduli Sampah akan dihadiri Menteri LH, Siti Nurbaya. Persoalan sampah memang harus menjadi pekerjaan semua pihak," ungkapnya.

Syukur mengatakan, peringatan mengambil titik berat ke pantai karena masih banyak sampah yang ada di kawasan tersebut. Sampah masih banyak ditemukan di pantai terutama sampah rumah tangga dan plastik. Keberadaan sampah tersebut berasal dari pembuangan masyarakat sekitar, terbawa aliran sungai atau terbawa ombak dari laut lepas.

"Tentu sampah akan mengganggu ekosistem selain lingkungan yang kurang bersih. Kami mengajak semua pihak untuk menjaga lingkungan termasuk pantai," ujarnya. (KR-KHR).