Di Bekasi, Jokowi Curhat Waktu Kecil Jadi Korban Penggusuran

Di Bekasi, Jokowi Curhat Waktu Kecil Jadi Korban Penggusuran Presiden Jokowi curhat ke warga Desa Pantaibakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi soal pengalaman masa kecilnya. (Foto: Ist)

BEKASI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) curhat ke warga Desa Pantaibakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar) soal pengalaman masa kecilnya. Jokowi mengaku pernah menjadi menjadi korban penggusuran.

Presiden kejutuh Republik Indonesia (RI) itu mengaku pada 1970-an rumahnya yang berada pada bantaran kali, Solo, Jawa Tengah (Jateng) rata dengan tanah. Jokowi merasa sakit saat itu memandangi tempat tinggal sehar-hari digusur.

"Waktu kecil, rumah saya di bantaran juga digusur. Itu tahun 1970-an. Jadi saya tahu beratnya dan sakitnya digusur," kata Jokowi usai menghadiri kegiatan panen raya udang di Muaragembong, Rabu (30/1).

Mantan Wali Kota Solo itu menceritakan hal tersebut lantaran ada salah seorang warga di pinggir Sungai Citarum bertanya soal nasib tempat tinggalnya. Menurut warga itu daerah pinggiran Kali Citarum bakal digusur jika Jokowi kembali menjadi presiden.

Namun, Jokowi tidak menjawab lugas pertanyaan tersebut. Dia justru memperingatkan kepada warga yang tinggal di bantaran sungai atau kali untuk berhati-hati. Khususnya, saat turun hujan dengan intensitas tinggi.

"Jadi enggak usah saya jawab. Tinggal di pinggir sungai itu juga bahaya kalau ada banjir. Jadi saya titip hati-hati karena saya mengalaminya," ungkapnya.

"Hujan saat ini sangat ekstrem. Jadi hati-hati," ucapnya.

Jawaban Jokowi tersebut sejatinya tidak membunuh kekhawatiran warga yang tinggal di Desa Pantabakti yang sebagian berada di pinggiran Sungai Citarum. Mereka khawatir kediamannya bakal digusur karena pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Pantaimekar-Pantaibakti selesai dibangun.