Didominasi Longsor, BPBD Sukabumi: Kerugian Capai Rp21 M

Didominasi Longsor, BPBD Sukabumi: Kerugian Capai Rp21 M Tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat. (Foto: Ist)

SUKABUMI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) mencatat kerugian akibat bencana alam Januari hingga November 2018 mencapai Rp21 miliar.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman mengatakan, nilai kerugian tersebut dihitung dari jumlah rumah, bangunan, dan fasilitasn umum lain yang rusak. Tercatat, bencana alam yang terjadi hingga November 2018 sebanyak 725 kejadian.

"Untuk Desember 2018 masih dalam perhitungan karena di bulan tersebut angka kejadian bencana cukup tinggi salah satunya bencana tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok yang meluluh lantahkan satu kampung," kata Eka di Sukabumi, Sabtu (26/1).

Tanah longsor mendominasi bencana alam yang terjadi sepanjang 2018 sebanyak 353 kejadian dan di tempat kedua angin kencang. Sementara, untuk warga terdampak bencana sebanyak 444 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.510 jiwa.

Untuk jumlah korban meninggal dunia hingga Novemver 2018 sebanyak tiga jiwa dan terluka enam orang. Namun, jika ditambah dengan kejadian longsor d Kampung Garehong jumlah warga yang meninggal menjadi 35 orang dan satu hilang. 

"Awal 2019 pun sudah terjadi puluhan kejadian bencana yang tersebar di berbagai kecamatan, namun untuk jumlah kerugian akibat bencana ini masih dalam perhitungan," ungkapnya.

Eka mengatakan, pada awal tahun ini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah merilis prakiraan cuaca dan imbauan curah hujan cukup tinggi yang bisa berpotensi terjadinya bencana. Maka dari itu, kata dia, BPBD Kabupaten Sukabumi sudah menyiagakan relawan di seluruh kecamatan untuk bersiaga agar meminimalisir dampak.

Adapun rincian jumlah kerugian setiap bulannya sebagai berikut

Januari Rp4.482.500.000 
Februari Rp1.105.000.000 
Maret Rp3.264.000.000 
April 1.915.000.000 
Mei Rp1.254.000.000 
Juni Rp653.000.000 
Juli Rp2.840.000.000 
Agustus Rp1.770.000.000
September Rp477.000.000 
Oktober Rp1.630.000.000
November Rp2.502.000.000