Diskanak Kabupaten Bogor Gandeng Mahasiswa IPB Tangani Penyaki Mulut dan Kuku Hewan Ternak

Diskanak Kabupaten Bogor Gandeng Mahasiswa IPB Tangani Penyaki Mulut dan Kuku Hewan Ternak Ilustrasi hewan sapi. Sumber: pixabay.com

Kabupaten Bogor, Jurnal Jabar – Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor melibatkan 100 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) merespons wabah Penyakit Mulut dan Kukuh (PMK) hewan ternak. Sosialisasi penanganan PMK oleh Pemkab terus dilakukan untuk menjaga kondusivitas jelang hari raya iduladha 1443 Hijriyah.

"Kami juga kerahkan tim harian yang bertugas memantau kesehatan hewan ternak dan menyiapkan obat-obatan" kata Kepala Diskanak, Otje Subagja, saat berdialog di Radio Tegar Beriman Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor, Senin (4/7).

Saat ini sudah ada 3.800 ternak yang sudah divaksin PMK dan akan terus dimasifkan guna mencegah penyebaran kasus.

"Kami ingatkan masyarakat cuci tangan segera usai menyentuh sapi, kerbau dan kambing, karena manusia bisa menjadi media penular ke hewan ternak lain," terang Kadiskanak.

Otje memaparkan ciri penyakit PMK pada hewan yakni, demam tinggi, keluar air liur berlebihan atau hipersalivasi, muncul sariawan dan terdapat luka pada kukunya. Pihaknya juga mengimbau masyarakat segera melapor jika mendapati hewan ternaknya memiliki gejala klinis tersebut. Masyarakat bisa menghubungi hotline 081286443517.

"Silahkan lapor. Kami siap turun lapangan mengobati," tandasnya.

Meski demikian, Otje meminta masyarakat tidak perlu khawatir akan tepapar, karena PMK tidak menular ke manusia.

"Pun saat kita makan dagingnya, Insyaa Allah tidak masalah," katanya.

Pada kesempatan yang sama, dokter hewan, Prihatini, menjelaskan tatalaksana pemotongan hewan kurban yang aman. Ia menyarankan agar penyembelihan hewan kurban didaftarakan di desa atau RT/RW agar bisa terpantau. Hal ini berlaku untuk hewan yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) maupun diluar RPH.

"Saya anjurkan agar bisa termonitor, sehingga bisa dipisahkan jika ada hewan yang terindikasi sakit," tutupnya.