DP3AP2KB Kota Tangerang Buka Layanan Konseling untuk Santri

DP3AP2KB Kota Tangerang Buka Layanan Konseling untuk Santri Deklarasi Anti Kekerasan Perempuan dan Anak se-Kota Tangerang 2022. Sumber foto: tangerangkota.go.id

Kota Tangerang, Jurnal Jabar - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang menyiapkan layanan konseling di pondok pesantren. Kepala DP3AP2KB, Jatimko, mengatakan layanan ini untuk mencegah tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan di lingkungan ponpes.

"Tujuannya untuk mengantisipasi supaya tidak ada lagi kasus-kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan kita,” jelas Jatmiko saat acara Pembinaan dan Pengembangan pada Sekolah Berbasis Keagamaan di Aula Gedung MUI Kota Tangerang, Rabu (21/9).

Ditegaskannya, Pemkot melalui DP3AP2KB siap memberikan pendampingan maupun konsultasi bagi para santri yang memiliki masalah psikologis. Layanan tersebut bisa diakses secara gratis melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).

"Anak-anakku, santri sekalian silahkan mengunjungi Puspaga dan juga P2TP2A untuk curhat masalah psikis. Atau jika mengetahui temannya menjadi korban kekerasan di lingkungan pondok bisa segera melapor," terang Jatmiko.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, mengatakan faktor stres di kalangan santri maupun tenaga pendidik menjadi salah satu pemicu terjadinya kekerasan di lingkungan pendidikan. Untuk itu dibutuhkan fasilitas healing untuk meredam stres dan mengatasi kejenuhan.

"Pemkot siap memfasilitasi kebutuhan ponpes, termasuk layanan pemeriksaan kesehatan oleh petugas Puskesmas. Kami berkomitmen membentuk lingkungan pondok yang aman, nyaman hingga bisa mencetak generasi yang berkahlakul karimah," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangerang, Samsudin, menyatakan seluruh pemangku kepentingan musti terlibat aktif mencegah tindak kekerasan anak. Khusus di lingkungan pesantren, diperlukan peran serta para kyai maupun seluruh pengurusnya.

"Kita semua berharap ponpes di Kota Tangerang bisa melahirkan santriwan sanntriwati yang bisa menjadi pendakwah sekaligus penggerak ekonomi umat," tutupnya.