Dua Orang Positif COVID-19 di Banjar

Dua Orang Positif COVID-19 di Banjar Wakil Wali Kota Banjar, Nana Suryana (kedua kiri), memberikan keterangan pers perkembangan wabah COVID-19 di Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (1/4/2020). (Foto&keterangan: Antara).

BANJAR - Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat, mencatat ada dua orang yakni satu warga Banjar dan satu lagi warga dari luar kota, yang terdeteksi positif terjangkit COVID-19 dan saat ini mendapatkan penanganan medis, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banjar.

"Satu warga Kota Banjar, satu lagi pasien positif dari luar Kota Banjar," kata Wakil Wali Kota Banjar, Nana Suryana, melalui siaran pers perkembangan wabah COVID-19 di Kota Banjar, Rabu (1/4).

Ia menuturkan, pasien warga Kota Banjar telah terkonfirmasi positif hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan tim medis di RSUD Kota Banjar.

Adanya temuan kasus positif dan 141 orang berstatus ODP dan PDP, kata Nana, menjadi perhatian pemerintah daerah agar wabah itu tidak terus meluas.

Namun pemerintah, imbuhnya, tetap mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi penyebaran virus, dengan mengikuti arahan pemerintah yakni tidak keluar rumah.

"Ikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah, demi keselamatan kita bersama," katanya.

Sementara itu, Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, melalui siaran pers menyatakan ada satu warga Ciamis yang dinyatakan positif terjangkit COVID-19.

Pasien berusia 72 tahun itu, kata Herdiat, memiliki riwayat sakit lumpuh yang sebelumnya sempat kontak fisik dengan anaknya, yang datang dari daerah zona merah COVID-19.

"Saat dicek, langsung positif COVID-19, saat ini pasien masih dirawat di rumah sakit," katanya.

Bupati mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berupaya mengantisipasi penularan wabah tersebut, dengan selalu cuci tangan dan tidak keluar rumah.

Selain itu, lanjutnya, warga Ciamis yang berada di luar kota terutama di kawasan zona merah COVID-19, sebaiknya tidak mudik agar tidak menularkan virus ke keluarganya.

"Tolong sayangi keluarga kita, usahakan sebisa mungkin kalau tak ada kepentingan yang mendesak jangan mudik," katanya. (Ant).