Gelar PTM Terbatas, Pemkab Bandung Terapkan Prinsip BEDAS

Gelar PTM Terbatas, Pemkab Bandung Terapkan Prinsip BEDAS Foto: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kab. Bandung

Kabupaten Bandung – Pemerintah Kabupaten Bandung mulai menggelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) menyusul turunnya level PPKM dari level 4 menjadi level 3. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat bernomor 421/2065-Disdik tentang pelaksanaan PTMT.

“Surat pelaksanaan pembelajaran ini diterbitkan, tetap dengan pertimbangan utama kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan pendidikan, dan seluruh warga satuan pendidikan,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung, Cakra Amiyana, di Soreang, Selasa (31/8).

Cakra menjelaskan,  Pemkab akan memulai PTMT sebanyak 25% dari jumlah satuan pendidikan di setiap kecamatan. Dalam pelaksanaan PTMT nantinya, Pemkab akan menerapkan prinsip Bertahap, Efektif, DInamis, Adaptif, dan Strategis (BEDAS) dalam Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

PTMT akan digelar bertahap mulai dari tahap resiko ringan, sedang, hingga tinggi. Sementara prinsip efektif yakni menggunakan waktu yang terbatas. Dinamis sesuai perkembangan, bisa progresif atau bertahan. PTMT juga dapat dihentikan jika diperlukan.

“Kemudian Adaptif terhadap lingkungan, kondisi siswa dan keluarga dengan kurikulum penyesuaian. Sedangkan Strategis, dilakukan dilakukan dengan pola pembelajaran kombinasi antara daring (online) dengan luring, tatap muka atau blended learning,” tambahnya Cakra.

Lebih lanjut, Cakra mengatakan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum menggelar PTMT, yakni Dinas Pendidikan bersama Kementerian Agama dan Disdik Provinsi Jabar diminta menyosialisasikan teknis PTMT terlebih dahulu. Kemudian Cakra juga meminta Dinas Pendidikan mendata dan menunjuk satuan pendidikan yang sudah memenuhi syarat PTMT.

Selain itu, sekolah yang akan menggelar PTMT juga wajib melampirkan kesepakatan bersama komite sekolah terkait kesiapan dan izin dari orang tua siswa.

“Dan yang terakhir, harus memastikan bahwa seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan telah mendapatkan vaksin,” pungkasnya.