Hampir 200 Orang Mengungsi Akibat Banjir di Bandung

Hampir 200 Orang Mengungsi Akibat Banjir di Bandung Warga melintasi area yang kebanjiran menggunakan perahu di Kampung Bojongasih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/1/2020). Hujan deras pada Kamis (23/1/2020) sore membuat air Sungai Citarum meluap dan menyebabkan permukiman terendam dengan tinggi sampai 1,5 meter. (Foto&keterangan: Antara).

BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, menyatakan bahwa 196 warga mengungsi guna menghindari dampak banjir yang melanda empat kecamatan di Kabupaten Bandung, pada Jumat (24/1).

"Warga Kabupaten Bandung yang mengungsi akibat banjir di Kabupaten Bandung tersebar, ada yang di aula desa atau Gedung Institut Karate-Do Nasional atau Inkanas Baleendah," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Provinsi Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu, ketika dihubungi melalui telepon.

Budi mengatakan hingga pukul 10.00 pagi banjir masih menggenangi wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Baleendah, dan Kecamatan​​​​​​​ Rancaekek dengan tinggi mulai 10 cm sampai 1,4 meter

Di Kecamatan Dayeuhkolot, ia mengatakan, sebagian warga mengungsi di Aula Desa Dayeuhkolot.

"Di Aula Desa Dayeuhkolot ada 71 jiwa yang mengungsi, kemudian di Gedung Inkanas ada 27 jiwa yang mengungsi, dan di tempat lain ada 98 jiwa," katanya.

Budi mengatakan, BPBD Jawa Barat sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung untuk menangani dampak banjir.

"Kami juga melakukan asessment (penilaian). Tim BPBD telah bersiaga di Posko Baleendah sebanyak 10 personel yang dipimpin oleh Kasi Logistik, kemudian Petugas Pusdalops bersiaga sebanyak lima orang. Lalu di shelter pengungsian Dayeuhkolot ada petugas yang bersiaga sebanyak tiga orang," kata dia. (Ant).