Jawa Barat Belum Terbebas Penyakit Rabies

Jawa Barat Belum Terbebas Penyakit Rabies PDHI Jawa Barat (Jabar) II menyatakan provinsi Jabar belum terbebas dari penyakit rabies yang ditularkan hewan ke manusia. (Foto: Ist)

BOGOR - Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Barat (Jabar) II menyatakan provinsi Jabar belum terbebas dari penyakit rabies yang ditularkan hewan ke manusia. 

Koordinator Humas PDHI Jabar II Dokter Hewan Ika Priskayati mengatakan, penyakit rabies sering dialami anjing atau kucing dan merupakan penyakit berbahaya yang menular dari hewan itu serta bisa berunjung kematian bagi manusia yang terkena virus rabies.   

"Kami konsen vaksinasi rabies pada hewan, seperti anjing dan kucing karena wilayah di Jawa Barat belum terbebas dari penyakit rabies. Ini untuk jangka panjang Indonesia bebas rabies," kata Ika di Bogor, Minggu (17/2). 

Meski demikian, kata dia, pihaknya belum memiliki data jumlah penderita di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, serta Kota Depok yang meninggal karena rabies. Menurutnya, penularan virus dapat melalui gigitan, dan luka kulit terkena air liur hewan yang menderita rabies. 

"Persentasi bahaya rabies yang ditularkan anjing bisa 90 persen ke manusia dan kucing hanya 10 persen saja," ucapnya. 

Dia menambahkan, hewan yang terindikasi rabies memiliki gejala berliur, tingkah laku pendiam menjadi lebih aktif atau sebaliknya, bersembunyi di tempat gelap dan tidak suka air. Adapun cara penanganan yang baik jika terkena gigitan dan air liur hewan terjangkit rabies, yakni mencucinya dengan sabun hingga bersih. 

Kemudian, kata dia, menggunakan vaksin rabies dengan mendatangi puskesmas atau rumah sakit yang menyediakan. "Agar terhindar dari rabies hewan peliharaan wajib diberikan vaksin rabies setahun sekali," ungkapnya. 

Sebagai langkah kongkrit, PDHI Jabar II di ulang tahun ke 66 memberikan vaksin rebies dan konsultasi secara gratis di tiga wilayah, yakni Kota dan Kabupaten Bogor, serta Kota Depok. 

"Rangkaian acara ulang tahun kami memberikan vaksin rabies gratis secara bertahap. Acara ini dilakukan pertama di Kota Bogor bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kota Bogor Bidang Pertanian atau seksi Kesehatan Hewan, kemudian dilanjutkan di daerah lain," ungkapnya. 

Sementara, Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Bogor Patriantariksina Randusari mengapresisi kegiatan yang digelar PDHI II Jabar. Menurutnya, edukasi, pemberian vaksin rabies, dan konsultasi sangat diperlukan bagi warga Kota Bogor yang memiliki hewan peliharaan anjing, kucing, dan musang. 

Maka dari itu, kata dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengimbau kepada pemilik hewan peliharaan anjing, kucing dan musang untuk memberikan vaksin rabies setahun sekali. "Supaya tidak kena penyakit rabies, antusiasme warga Kota Bogor cukup baik. Ada 300 orang lebih yang hadir di acara," kata Patriantariksina. (Ant)