Kades dan Kadus di Cianjur Diminta Maksimalkan Pendataan Korban Gempa

Kades dan Kadus di Cianjur Diminta Maksimalkan Pendataan Korban Gempa Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat memimpin rakor lintas sektoral penanganan kebencanaan Cianjur di Pendopo Kabupaten Cianjur (Foto: jabarprov.go.id)

Kabupaten Cianjur, Jurnal Jabar – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur mengoordinasikan kepala desa (kades) dan kepala dusun (kadus) memaksimalkan pendataan korban gempa bumi, dampak kerusakan bangunan, serta fasilitas umum.

“Tolong Pak Bupati, Sekda bisa dikoordinasikan pendataan dengan kades dan kepala dusun. Diharapkan data segera bisa terekap,” imbaunya, Selasa (22/11).

Menurut Gubernur yang kerap disapa Kang Emil, kades dan kepala dusun lebih memahami wilayahnya sehingga akan merekap data yang lebih valid.

“Kades dan kadus lebih memahami wilayahnya, terutama menyangkut jumlah warga yang meninggal, luka-luka, yang belum ditemukan, serta bangunan dan fasilitas umum yang rusak,” kata Kang Emil.

Data yang valid tersebut, lanjut Kang Emil, akan meminimalkan kesimpangsiuran serta membantu dalam koordinasi dan penanganan dampak gempa.

“Mulai dari siapa melakukan apa dan bantuan logistik yang akan disalurkan bisa tepat sesuai dengan yang dibutuhkan warga,” jelas Kang Emil, dikutip dari jabarprov.go.id.

Sebelumnya, data BPBD Kabupaten Cianjur berbeda dengan data yang dirilis Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin (21/11). BNPB mencatat 62 orang meninggal dunia, sementara data Call Center BPBD Kabupaten Cianjur menyatakan ada 162 korban yang sebagian besar adalah anak-anak.

Sebagai tambahan, Kang Emil mengapresiasi semua bantuan yang berdatangan ke Cianjur. Di antaranya, infrastruktur evakuasi seperti alat-alat berat, personel TNI & Polri hingga pendirian dapur-dapur umum sejak Senin malam (21/11).

“Dapur umum dihadirkan di 14 titik sesuai dengan jumlah titik pengungsian. Saya juga apresiasi pada TNI & Polri serta tim dari Basarnas yang sudah datang, termasuk ratusan relawan dan paramedis. Oksigen pun memadai,” ungkapnya.