Kampanye Hitam Emak-Emak, BPD Prabowo: Kami Mengharamkan

Kampanye Hitam Emak-Emak, BPD Prabowo: Kami Mengharamkan Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno. (Foto: Ist)

BANDUNG - Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Jawa Barat (Jabar) membantah emak-emak dalam video kampanye hitam kepada Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin digerakkan oleh timnya. Aksi emak-emak dalam video tersebut kemudian viral di media sosial.

Ketua BPD Prabowo-Sandi Jabar Abdul Haris Bobihoe mengaku, video tersebut justru sengaja dimunculkan guna mengadu domba antartim pemenangan masing-masing calon. Dia pun menentang keras cara-cara kotor tersebut digunakan dalam pesta demokrasi di Tanah Air.

"Kalau dari kami tidak ada perintah semacam itu (kampanye hitam). Jelas, kami mengharamkannya. Saya kira kami terus bekerja saja tanpa harus menjelekkan orang lain," kata Harris.

"Pertama sesuai aturan hukum, insyaallah kita komit tidak melakukan black campaign. Apalagi mengada-ada menyebarkan hoaks. Dari kubu kita tidak pernah berniat untuk itu," ucapnya. 

Harris menambahkan, menyerahkan masalah tersebut sepenuhnya kepada kepolisian. Dia pun meminta pelaku atau aktor di balik video emak-emak tersebut dihukum tegas sesuai aturan yang berlaku.

"Kami serahkan ke kepolisian untuk usut tuntas. Siapa pun orangnya  silakan ditindak sesuai hukum yang berlaku," ungkapnya.

"Kami bisa pastikan itu bukan dari kubu Prabowo-Sandi. Kita juga harus waspada ada yang melakukan adu domba di masa-masa seperti ini mendekati Pileg dan Pilpres," tuturnya.

Warga Karawang dibuat geger dengan video aksi sosialisasi berisi dugaan kampanye hitam terhadap Jokowi-Ma'ruf yang viral di media sosial. Dalam video yang beredar, dua orang perempuan tersebut berbicara dalam bahasan Sunda saat kampanye door to door. Ibu-ibu itu menyebut bahwa Jokowi akan melarang azan dan membolehkan pernikahan sesama jenis kalau menang Pilpres 2019. 

Polisi mengamankan tiga orang wanita terkait video viral kampanye hitam terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf. Mereka diduga yang berada dalam video tersebut. Kasus ini ditangani Polda Jabar.