Kecolongan Dukung Jokowi, Ponpes di Tasik Langsung Pasang Spanduk Prabowo

Kecolongan Dukung Jokowi, Ponpes di Tasik Langsung Pasang Spanduk Prabowo Gerbang Ponpes Sulalatul Huda Paseh Kota Tasikmalaya yang kini terpasang spanduk dukungan kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (Foto: Ist)

TASIKMALAYA - Gerbang Pondok Pesantren (Ponpes) Sulalatul Huda Paseh Kota Tasikmalaya yang kini terpasang spanduk dukungan kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal tersebut menjadi menarik lantaran sebelumnya pesantren tersebut menjadi tempat deklarasi ulama se-Kota Tasikmalaya mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Selasa (5/2), Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum dan Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman memimpin deklarasi tersebut. Sementara, pengurus Pesantren Sulalatul Huda Kiai Haji (KH) Aminudin Bustomi yang merupakan menantu pendiri ponpes alm KH Didi Abdul Majid didaulat sebagai pembaca doa dalma deklarasi tersebut.

Namun, salah satu putra pendiri Silmi Abdussalam menerangkan deklarasi yang berlangsung tidak sesuai rencana. Menurutnya, semula acara tersebut digelar guna menyosialisasikan ekonomi syariah. Faktanya, kegiatan tersbeut justru menjadi ajang pendeklarasian dukungan ke Jokowi-Ma'ruf.

"Kami keberatan kalau acaranya begini. Kami sebagai keluarga mendukung Prabowo-Sandi bukan Jokowi-Ma'ruf," kata Silmi, Selasa (5/2) malam.

Silmi menerangkan, spanduk dukungan untuk calon nomor urut 02 langsung dipasang di gerbang ponpes seusai acara deklarasi. Langkah tersbeut merupakan bentuk penegasan Ponpes Sulalatul Huda Paseh tidak ke Jokowi-Ma'ruf.

"Kalau soal insiden teriak-teriak Prabowo dan menurunkan spanduk karena kami merasa terjebak," ujarnya.

"Pasalnya spanduk awal tentang sosialisasi ekonomi syariah tapi mendadak ditutup dengan spanduk dukungan serta pihak keluarga tidak tahu ada deklarasi Jokowi-Ma'ruf," ucapnya. 

Lantas, kata dia, wajar jika akhirnya keluarga berekasi karena merasa tertipu. "Di susunan acara juga tak ada itu deklarasi. Adanya sosialisasi ekonomi syariah," ujarnya.

Deklarasi Ulama se-Kota Tasikmalaya itu sempat menghebohkan publik. Dalam video yang viral di media sosial itu ada teriakan Prabowo serta penurunan spanduk deklarasi. 

Sementara Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum maupun Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman memilih bungkam ketika ditanya insiden tersebut.