Kosong, Stok Masker di Sebagian Apotek di Cianjur

Kosong, Stok Masker di Sebagian Apotek di Cianjur  Kapolres Cianjur, Jawa Barat, AKBP Juang Andi Priyanto melakukan sidak ke sejumlah apotek di Cianjur yang sudah tidak memiliki stok masker sejak dua bulan terakhir, Senin (9/3/2020). (Foto&keterangan: Antara).

CIANJUR - Stok masker pada sebagian besar apotek di Cianjur, Jawa Barat kosong, bahkan Apotek Kimia Farma yang biasa menjual masker dengan harga normal Rp1.500 per buah itu, sudah tidak memiliki persediaan sejak dua bulan terakhir.

"Kami sudah mencoba mencari stok masker ke mana-mana karena masih tingginya permintaan. Namun sejak stok kosong kami terpaksa memasang kertas pemberitahuan di pintu masuk apotek," kata Apoteker Kimia Farma, Siti Rosita kepada wartawan, Senin (9/3).

Ia menjelaskan, kosongnya stok masker dan cairan pembersih tangan, membuat pihaknya memfokuskan sosialisasi terkait penggunaan masker yang tepat sasaran sebaiknya untuk warga yang sakit.

"Selama ini tingginya pemakaian masker untuk warga yang sehat, sebenarnya masker itu digunakan untuk yang sakit agar tidak menularkan penyakit yang diderita pada yang sehat. Kalau sudah ada stok, kami akan beritahukan pada warga," katanya lagi.

Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto, langsung melakukan sidak ke sejumlah apotek untuk memastikan stok masker yang dilaporkan kosong, di sebagian besar apotek yang ada di wilayah hukum Cianjur.

Meskipun, menurutnya, satu minggu yang lalu pihaknya masih menemukan masker yang dijual di apotek di wilayah perkotaan. Bahkan Apotek Kimia Farma yang pertama kali didatangi, sudah tidak memiliki stok sejak dua bulan terakhir.

"Baru satu pekan ini stok masker kosong karena dalam sidak sebelumnya kami masih mendapati apotek yang menjual masker, meskipun stok mereka hanya tinggal beberapa belas buah," kata Juang.

Pihaknya, ujar dia, akan mengupayakan berbagai langkah agar stok masker kembali ada di apotek di Cianjur berkoordinasi dengan berbagai pihak. Meskipun keberadaan masker tidak menjamin pemakai sehat dan tidak tertular penyakit.

"Kami mengimbau warga untuk menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan. Penggunaan masker seharusnya untuk yang sakit, ketersediaannya harus ada untuk mereka yang sakit," ujar Juang.

Ia menambahkan, hingga saat ini, tidak ada pembelian masker secara besar-besaran yang dilakukan warga, hanya sebagian kecil membeli untuk antisipasi. Hingga saat ini, pihaknya belum menemukan adanya penimbunan masker. (Ant).