Mahasiswa Unsil Tasikmalaya Edukasi Warga Cegah COVID-19

Mahasiswa Unsil Tasikmalaya Edukasi Warga Cegah COVID-19 Rektor Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Rudi Priyadi (kiri) menyerahkan simbolis bantuan kepada Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, di Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (21/4/2020). (Foto&keterangan: Antara).

TASIKMALAYA - Sebanyak 42 mahasiswa Pascasarjana Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Jawa Barat, melakukan kuliah lapangan untuk membantu pemerintah mengedukasi warga, terkait bahaya penyebaran dan pencegahan wabah COVID-19.

"Para mahasiswa memberi edukasi langsung kepada masyarakat dalam upaya memutus mata rantai COVID-19," kata Rektor Unsil Tasikmalaya, Rudi Priyadi kepada wartawan di Tasikmalaya, Selasa (21/4).

Dikatakan, Unsil Tasikmalaya berupaya membantu pemerintah dalam menanggulangi wabah COVID-19, salah satunya dengan menerjunkan mahasiswa pascasarjana program Studi Manajemen, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang wabah COVID-19.

Selain mengedukasi warga, kata Rudi, mahasiswa tersebut ditugaskan menyalurkan bantuan kebutuhan pokok pangan dan masker kepada warga yang terdampak wabah, di Kabupaten/Kota Tasikmalaya.

"Ini salah satu tugas yang melekat pada mereka, sebab tugas mahasiswa selain menimba ilmu dan melakukan penelitian, juga mengabdikian diri kepada masyarakat," kata Rudi.

Ia menyampaikan, seluruh mahasiswa itu akan disebar ke sejumlah wilayah di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, yang dianggap masih minim informasi tentang penyebaran wabah COVID-19.

Daerah yang siap didatangi mahasiswa dan juga diberi bantuan, kata Rudi, yakni Kecamatan Tamansari di Kota Tasikmalaya, dan Kecamatan Singaparna di Kabupaten Tasikmalaya.

"Kami berharap bantuan yang disalurkan memberikan manfaat bagi masyarakat, dan pemahaman warga tentang COVID-19 semakin bertambah," katanya.

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, mengapresiasi gerakan mahasiswa pascasarjana yang bersedia terjun ke lapangan membantu dan mengedukasi warga, dalam rangka pencegahan wabah COVID-19.

Ia menyampaikan, pemerintah tidak bisa bergerak sendiri sehingga membutuhkan bantuan dari seluruh lembaga maupun masyarakat, dalam menangani wabah COVID-19.

"Edukasi masyarakat soal COVID-19 memang belum merata, kalau semua sudah paham, apa yang kita imbau ke warga bisa dilaksanakan dengan baik," kata Budi. (Ant).