Pastikan Harga Pangan Stabil Jelang Ramadan, Bupati Purwakarta Sidak Pasar Leuwipanjang

Pastikan Harga Pangan Stabil Jelang Ramadan, Bupati Purwakarta Sidak Pasar Leuwipanjang Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika saat melakukan pemantauan harga di Pasar Leuwipanjang. Foto:purwakartakab.go.id

Kabupaten Purwakarta, Jurnal Jabar - Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika berkomitmen menjaga stabilitas harga pangan menjelang Ramadan, salah satunya dengan melakukan sidak ke Pasar Leuwipanjang. Dalam kesempatan tersebut, bupati menyatakan harga beras stabil dan nyaris tidak ada kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya.

"Tadi ada beberapa ditemukan yang menarik, terutama pada beras ternyata sudah normal. Beras medium dari Rp11.000 menjadi Rp9.500 per kilogram dan Rp8.000 untuk yang dari Bulog. Artinya sudah normal kembali untuk di pasar Leuwipanjang. Mudah-mudahan di pasar lainnya mengikuti," kata Anne saat melakukan pemantauan harga bahan pokok bersama Kepala Badan SDM Kementerian Pertanian, Kamis (2/3).

Anne menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan operasi pasar murah (OPM) menjelang Ramadan guna mengantisipasi kenaikan harga. Sasarannya, lanjut Anne, semua kecamatan di Kabupaten Purwakarta.

"Kami sudah siapkan melalui Dinas Koperasi dan UMKM, Perindustrian dan Perdagangan akan melaksanakan OPM atau Bazar kalau dibutuhkan. Tetapi sudah kami siapkan itu menjelang Ramadan dan menjelang Idulfitri kami akan keliling setiap kecamatan," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Badan SDM Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengapresiasi kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta dengan pemerintah pusat dalam menjaga stabilitas bahan pokok.

“Alhamdulillah kami bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk memantau harga dan pasokan pangan pokok, terutama 12 bahan pokok. Dan kesemuanya Alhamdulillah stabil. Berarti pasokannya aman,” ujarnya.

Dia juga memastikan menjelang Ramadan tahun ini tidak akan ada penimbunan beras oleh produsen.

“Apalagi sekarang harga beras turun. Mau ditimbun bagaimana kalau harga sudah turun begitu. Semakin ditimbun semakin rugi justru. Pasti dikeluarkan terus karena harga turun terus. Apalagi nanti minggu kedua ketiga bulan Maret panen semakin memuncak. Jadi tidak ada yang menimbun,” tutupnya.