Pemkab Garut Balum Mampu Anggarkan Perbaikan Alat Deteksi Tsunami

Pemkab Garut Balum Mampu Anggarkan Perbaikan Alat Deteksi Tsunami BPBD Kabupaten Garut belum mampu menganggarkan dana untuk perbaikan maupun pengadaan alat pendeteksi dini bencana tsunami. (Foto: Ist)

GARUT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) belum mampu menganggarkan dana untuk perbaikan maupun pengadaan alat pendeteksi dini bencana tsunami atau Early Warning System (EWS).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Dadi Djakaria mengatakan, alat peringatan dini bencana tsunami di pantai selatan Garut sudah lama dipasang sejak 2012 oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Akan tetapi, kata dia, alat tersebut sudah rusak sehingga disimpan di kantor BPBD Garut.

"Anggaran daerah belum memadai untuk perbaikan," kata Dadi di Garut, Minggu (6/1).

Menurutnya, alat peringatan tsunami tersebut dibutuhkan masyarakat pesisir pantai selatan Garut guna mempersiapkan diri akna potensi tsunami seperti yang terjadi di Selat Sunda. "Alat tersebut sangat dibutuhkan karena kerentanan terhadap potensi tsunami di Garut," ujarnya.

Ia menyampaikan, BPBD Garut sudah mengajukan perbaikan atau pemasangan alat baru EWS di pesisir pantai Garut kepada BNPB, namun belum ada jawaban terkait usulan itu.

Dia mengungkapkan, Pemkab Garut sementara tidak mampu mengalokasikan anggaran untuk perbaikan maupun pemeliharaan alat. Untuk itu, Dadi berharap ada perhatian dari Pemerintah Provinsi Jabar maupun pusat.

"Alat tersebut sangat dibutuhkan, tapi sudah lama tidak berfungsi, semoga saja bisa segera diperbaiki secepatnya," ungkapnya.

Dia menambahkan, sebagai langkah antisipasi dampak ancaman tsunami dengan memberikan imbauan kewaspadaan terhadap masyarakat pesisir pantai dan menyiapkan lokasi evakuasi serta titik kumpul masyarakat.

Selain itu, kata dia, BPBD Garut memanfaatkan handy talky untuk memantau perkembangan dan potensi ancaman bencana di masing-masing desa wilayah selatan Garut. "Cara yang cukup efektif saat ini adalah melalui handy talky untuk bisa segera menyampaikan informasi," katanya. (Ant)