Pemkot Bogor Dorong Komunikasi Antarumat yang Harmonis

Pemkot Bogor Dorong Komunikasi Antarumat yang Harmonis Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (ketiga dari kiri), bersama Ketua Tum Tujuh GKI Arif Zuwana (paling kiri), Ketua MUI Kota Bogor KH Mustofa Abdullah bin NUh (kedua dari kiri), serta Anggota Komnas HAM Mohammad Choirul Anam (keempat dari kiri), usai pertemuan di Balai Kota Bogor, Kamis (19/12/2019) petang. (Foto&keterangan: Antara).

BOGOR - Pemerintah Kota Bogor bersama dengan berbagai pihak, selama enam tahun terakhir terus-menerus menyamakan persepsi untuk membangun situasi kondusif berkelanjutan. Serta komunikasi yang baik antarumat beragama di Kota Bogor.

"Saat ini perkembangan secara signifikan yang tercapai adalah telah terbangunnya kesepahaman dengan berbagai pihak, bahwa solusi dari persoalan pembangunan rumah ibadah di Yasmin, harus berorientasi pada kerukunan umat beragama ke depan," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, di Balai Kota Bogor, Kamis (20/12).

Bima Arya mengatakan hal itu, usai pertemuan antara Wali Kota Bogor dengan Tim 7 GKI yang dipimpin Arif Zuwana. Serta dihadiri oleh Anggota Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam, serta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor, KH Mustofa Abdullah bin Nuh.

Menurut Bima Arya, pertama, terbangunnya kesepahaman tersebut setelah melalui proses panjang dari pertemuan-pertemuan dengan berbagai pihak. Seperti jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI), Sinode, MUI, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Komnas HAM.

Saat ini, katanya, telah terbangun kesepahaman bahwa penyelesaian masalah tersebut harus berorientasi pada pencarian solusi, dengan fokus kepada potensi dan tantangan ke depan. "Tidak lagi soal perdebatan masa lalu yang akan hambat masa depan," imbuhnya.

Kedua, dibentuknya tim bersama, yakni tim penyelesaian sarana tempat ibadah di Tamam Yasmin Kota Bogor. Tim bersama itu adalah tim dari Pemerintah Kota Bogor dan Tim Tujuh dari GKI, yang dipimpin Arif Zuwana.

Tim tersebut, menurut Bima Arya, terus melakukan pertemuan dan pembahasan bersama-sama. Tim tersebut juga membangun komunikasi dengan lembaga-lembaga lainnya, untuk mencari solusi terbaik.

Pemerintah Kota Bogor, menurut Arya, juga membangun komunikasi dengan Muspida, Komnas HAM, serta dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agama.

Keempat, kata Arya, berbagai pihak sepakat, agar semua pihak saling menjaga situasi kondusif dan menjaga komunikasi yang baik, khususnya antarumat beragama di Bogor.

"Kami semua sepakat untuk membahas, bukan hanya mendirikan rumah ibadah tapi kerukunan dan harmoni sosial yang berkelanjutan," imbuhnya. (Ant).