PLTS Terapung Cirata Akan Beroperasi Akhir 2022

PLTS Terapung Cirata Akan Beroperasi Akhir 2022 Site Plan PLTS Terapung Cirata. Sumber foto Kementerian ESDM.

Kabupaten Bandung- Pemerintah menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, Kabupaten Bandung akan beroperasi secara komersial pada November 2022. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pahala Nugraha Mansury, mengatakan pembangunan PLTS Terapung Cirata merupakan proyek strategis nasional yang terlaksana malalui kerja sama internasional BUMN Indonesia, Perusahaan Listrik Negara (PLN) serta BUMN Uni Emirat Arab, Masdar.

"PLTS Terapung Cirata menjadi salah satu upaya pemerintah dalam pengembangan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT). Sehingga Indonesia dapat mencapai target bauran EBT 23 persen di 2025," jelas Pahala Nugraha dilansir dari laman jabarprov.go.id.

Sementara itu, Direktur Utama PT PLN, Zulkifli Zaini, menjelaskan saat ini tahap pembangunan PLTS Terapung Cirata telah mencapai kesepakatan financial close dengan tiga bank internasional yakni Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Societe Generale dan Standard Chartered Bank.

"Tiga bank internasional tersebut siap mendanai pembangunan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara ini dengan nilai sekitar 140 juta dolar," jelas Zulkifli pada Rabu, (4/8).

Diketahui PLTS Terapung Cirata akan dijalankan oleh Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PMSE) yang merupahkan project company hasil bentukan dari konsorsium cucu usaha PLN, PJBI dengan porsi saham 51 persen serta perusahaan Uni Emirat Arab, Masdar dengan porsi saham 49 persen. 

PLTS Terapung tersebut ditargetkan bisa menghasilkan energi 245 juta kWh per tahunnya sehingga memegang peranan penting dalam elektrifikasi dan sisi pengembangan Sumber Daya Manusia. PLTS ini akan menempati area seluas kurang lebih 200 hektare di Waduk Cirata dan akan memasok listrik untuk 50.000 rumah serta menyerap tenaga kerja hingga 800 orang.