Polda Jabar Duga Oknum Provokator di Balik Kericuhan Demo

Polda Jabar Duga Oknum Provokator di Balik Kericuhan Demo Massa aksi melakukan pembakaran di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (30/9/2019). (Foto: Antara).

BANDUNG - Kepolisian menduga aksi yang berujung kericuhan di DPRD Provinsi Jawa Barat, Senin (30/9), karena adanya kelompok yang melakukan provokasi dengan melempari batu.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, bahwa pihaknya hingga Selasa (1/10) masih mendalami kelompok-kelompok yang diduga memprovokasi aksi massa tersebut.

"Kemarin, ada beberapa kelompok yang melakukan provokasi dengan pelemparan batu, itu perlu ada pendalaman," kata Trunoyudo di Bandung.

Ia mengklaim, aksi tersebut awalnya berjalan kondusif hingga sekitar 16.30 WIB. Namun, setelah itu ada petasan meledak di halaman Gedung DPRD Provinsi Jabar, yang diduga dilempar dari arah kerumunan pengunjuk rasa.

Maka dari itu, kata Trunoyudo, aparat kepolisian melakukan tindakan represif yang sifatnya pembubaran massa.

Ia mengatakan, bahwa pihaknya melakukan hal tersebut untuk mengantisipasi perusakan objek Gedung DPRD Provinsi Jabar.

"Di gedung DPRD ada pelemparan. Kami harus melakukan tindakan tegas," kata Trunoyudo.

Situasi yang mencekam tersebut baru bisa pulih kembali sekira 20.30 WIB, setelah massa terus didorong menjauhi kawasan DPRD Provinsi Jabar.

Polisi juga mengamankan beberapa pedemo yang masih berkeliaran pada saat itu.

Namun, setelah dikumpulkan dan dilakukan pemeriksaan, sejumlah pedemo tersebut dibebaskan kembali.

Dari beberapa pedemo yang diamankan, menurut Trunoyudo, terdiri atas mahasiswa, pelajar, dan warga umum.

"(Yang diamankan) sudah dikembalikan dengan syarat harus kembali rumahnya masing-masing," kata Trunoyudo. (Ant).