Polrestabes Bandung Sulit Ungkap Kematian Eril Dardak

Polrestabes Bandung Sulit Ungkap Kematian Eril Dardak Suasana rumah duka dari almarhum Eril Arioristanto Dardak, di Komplek Bina Marga II nomor 28, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Kamis (13/12). (Foto: Ist)

BANDUNG - Satreskrim Polrestabes Bandung kesulitan mengungkap kematian Eril Arioristanto Dardak di kamar kos Kartipah, Jalan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Rabu (12/12).

Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai mengaku kesulitan lantaran orang tua tidak mengizinkan jenazah korban diautopsi. Padahal, kata dia, keterangan medis hasil autopsi penting untuk mengungkap penyebab kematian adik kandung Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak.

Sementara, kata dia, petugas telah melakukan visum luar dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh mahasiswa Kelautan Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2015.

"Saya belum memastikan penyebab kematian korban. Saya tidak bisa katakan dia dibunuh atau bunuh diri," kata Rifai di Bandung, Kamis (13/12).

"Kalau dibunuh orang pasti ada tanda-tanda melawan. Namun, di TKP tidak ada tanda kekerasan," ucapnya.

Diketahui, penghuni tempat Kos Kartifah, Jalan Dago Asri I Nomor 24, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, geger, Rabu (12/12/2018) siang. Pasalnya, salah seorang penghuni tempat kos itu, Eril Ario Listianto Dardak, adik kandung Wagub Jatim terpilih Emil Dardak, ditemukan meninggal dunia di kamarnya sekitar pukul 11.00 WIB.

Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Rena Emaliana, pekerja kebersihan di tempat kos tersebut. Saat itu, dia ingin membersihkan kamar kos yang dihuni Eril.

Saat ini, jenazah korban telah dibawa keluarga ke rumah duka. Korban beralamat di Jalan Swakarsa V Nomor 28 Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.