Proyek Kereta Gantung Lembang Digarap Perusahaan Asing

Proyek Kereta Gantung Lembang Digarap Perusahaan Asing Ilustrasi kereta gantung atau cable car. (Foto: Ist)

BANDUNG - Proyek Cable Car atau kereta gantung di Lembang, Kabupaten Bandung Barut telah memiliki investor utama. Perusahaan asal Austria Doppelmayr siap merealisasikan keinginan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat tersebut.

Direktur BUMD PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS) Denny Ismawan mengaku telah menjalin kerja sama dengan Doppelmsyr. Dia menilai, perusahaan asal Austria tersebut sudah teruji.

"Sudah kami teken MoU. Doppelmayr ini yang membangun Cable Car di Pegunungan Alpen," kata Denny, Selasa (11/12).

Doopelmayr, kata dia, memiliki pengalaman puluhan tahun dalam pembangunan kereta gantung. Mengingat, faktor keamanan dan keselamatan menjadi prioritas utama dalma proyek tersebut.

Denny menambahkan, pembangunan kereta gantung di Lembang mengalami sedikit perubahan. Jika semulai titik awal dimulai dari objek wisata Farmhouse ke Floating Market kemudian The Lounge, kini digeser menjadi Farmhouse-Floating Market-Pasar Panorama Lembang. 

Trase tersebut akan menjadi perintis sebelum diintegrasikan ke sejumlah kawasan termasuk Walini. Anggaran proyek tersebut nantinya bakal menjadi tanggung jawab investor sepenuhnya.

"Pembiayaan tidak menggunakan APBD. Nmaun, nanti akan ada bagi hasil salah satunya dari sektor penjualan tiket," ungkapnya.

Sementara, Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan, kereta gantung yang bakal dibangun merupakan solusi untuk mengurangi kemacetan di kawasan Lembang. Menurutnya, pembangunan kereta gantung dari Farmhouse ke Floating Market membutuhkan anggaran sekitar Rp120 miliar.

"Selain untuk wisata, cable car juga untuk mengurangi kendaraan yang masuk ke Lembang," ucap Aa.