Ribuan Pedagang Pasar Induk Pasir Hayam Gulung Tikar

Ribuan Pedagang Pasar Induk Pasir Hayam Gulung Tikar Ilustrasi pedagang di pasar. (Foto: Ist)

CIANJUR - Hampir 50 persen pedagang di Pasar Induk Pasir Hayam Cianjur, Jawa Barat (Jabar) gulung tikar karena lokasi yang sudah berdiri tiga tahun tersebut minim pembeli. 

Pasar Induk Pasir Hayam Cianjur berdiri di atas lahan seluas 8,5 hektare (ha) dan terdiri dari 1.856 kios, 90 toko, 24 ruko, 340 los, dan 2.300 lapak. Jika ditotal, nyaris 5.000 pedagang lebih dapat ditampung. Namun, sejak berdiri kondisi pasar yang jauh dari pusat kota tersebut sepi pengunjung.

"Sudah hampir tiga tahun kurang satu bulan pasar induk sepi pembeli. Rencana pemerintah untuk meramaikan pasar hingga saat ini tidak terbukti," kata Hardi (35) seorang pedagang daging potong di Cinajur, Rabu (28/11).

Menurutnya, penjualan di pasar semakin hari semakin menurun. Dalam sehari, pedagang hanya mendapat keuntungan Rp50.000-Rp 75.000.

"Berbanding jauh saat berjualan di Pasar Bojong Meron Indah, keuntungan bisa mencapai lebih dari Rp3 juta. Pasir Hayam hanya bergantung pada pembeli yang selama ini menjadi langganan saja," ucapnya.

Saat diresmikan, jumlah pedagang di pasar induk tersebut mencapai lebih dari 4.000 orang. Namun, saat ini hanya tersisa 2.000-an pedagang karena sebagian besar gulung tikar akibat sepinya pembeli.

"Banyak pemilik kios, toko lapak, dan los yang barang jualannya tidak bertambah karena tidak ada pembeli dan sebagian besar terancam bangkrut," ujarnya.

Koordinator Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, dan Kenyamanan (K5) Pasar Induk Pasir Hayam Cianjur Yudistira mengatakan, penurunan pembelian di pasar tersebut sudah terjadi sejak diresmikan. "Sejak beberapa bulan terakhir, banyak pedagang yang sudah mengosongkan kiosnya karena tidak ada pembeli yang datang," kata Yudistira.

"Kemungkinan bangkrut karena modal tidak berputar," ucapnya.

Sepinya pasar tersebut, kata dia, akibat Pemerintah Kabupaten Cianjur tidak tegas dalam menertibkan pasar bayangan atau ilegal yang ada di beberapa wilayah kota seperti Bojongmeron dan Pasar Salaeurih. Dia berharap, dinas terkait lebih tegas menertibkan pasar bayangan yang ada agar pasar induk menjadi pusat keramaian bagi warga yang hendak berbelanja.

"Beberapa tahun lalu saat pedagang direlokasi ke pasar induk ini, pemerintah berjanji disatutitikan di Pasir Hayam. Namun, kenyataanya masih banyak pedagang yang membandel," tuturnya. (Ant)