Sampah Bisa Jadi Alat Tukar di Road To West Java Festival 2023

Sampah Bisa Jadi Alat Tukar di Road To West Java Festival 2023 Bank Penukaran Sampah di Road To West Java Festival 2023 (Foto: jabarprov.go.id)

Kota Bandung, Jurnal Jabar – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) membuka kesempatan bagi warga untuk menukarkan sampah anorganik mereka dengan voucher belanja di Road To West Java Festival 2023.

Tempat penukaran berupa bank sampah tersebut disediakan Pemprov dalam kolaborasi dengan Bank Sampah Bersinar (BSB). Pengunjung dapat mengumpulkan dan menyetorkan sampah anorganik hingga sampah elektronik dan masker.

Selain voucher belanja, hasil penukaran sampah warga bisa langsung ditransfer melalui e-wallet, LinkAja, rekening pribadi hingga digunakan sebagai alat transaksi pada even tersebut. Jenis yang disetorkan adalah sampah anorganik, seperti bekas botol minuman plastik, plastik bening, logam, kaca dan kertas. Disediakan pula dropbox untuk membuang sampah elektronik hingga masker.

Selain sebagai upaya Pemprov menanggulangi sampah, skema penukaran ini bertujuan untuk menjadikan acara Road To West Java Festival sebagai less waste event.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengajak pelaku usaha di Road To West Java Festival 2023 maupun pengunjung untuk bertanggung jawab atas sampah-sampah yang mereka produksi selama even berlangsung.

“Mengapresiasi kegiatan-kegiatan di Gedung sate sebagai kebangkitan ekonomi masyarakat Jabar. Mari pelaku usaha dan pengunjung bertanggung jawab atas sampah-sampah yang mereka produksi selama kegiatan,” jelasnya.

Pemprov sendiri telah membuat pemilahan kantong-kantong sampah yang khusus untuk sampah organik dan anorganik di kawasan mobil toko Gedung Sate tempat Road To West Festival 2023 berlangung pada Sabtu-Minggu (8-9/10). Beberapa OPD pun mulai menggerakkan ASN memilah sampah, di antaranya Disperkim dan DLH Jabar.

Sementara itu, Komunikasi Pemasaran BSB, Kendan menuturkan, sambutan warga atas less waste event cukup positif. Terbukti dari antusiasme pengunjung yang menyetorkan sampah anorganik cukup banyak.

“Kami menerapkan skema tabungan dan voucher pada even ini, pengunjung dapat menukarkan botol pet bersih yang kami hargai Rp4.200/kg, botol bening bersih Rp4.300/kg, berkas kardus duplex Rp700/kg dan plastik bening atau kresek Rp400/kg. Sedangkan untuk kemasan makanan seperti snack masuk sebagai residu dan kami sarankan untuk dijadikan ecobrick,” Kata Kendan, dilansir dari jabarprov.go.id.

Sebagai tambahan, Pemprov Jabar sendiri telah memulai upaya penanggulangan sampah dengan memaksimalkan kegiatan pembatasan sampah, daur ulang hingga pemanfaatan kembali atau 3R di gedung sate. Upaya tersebut meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan hingga pemrosesan akhir. Pembatasan sampah dilakukan mulai dari ruang kerja, pemilahan sampah organik dan anorganik di kantin sementara pengelolaan sampah organik di halaman gedung sate.