Sejumlah Kecamatan di Sukabumi Diterjang 3 Bencana Alam

Sejumlah Kecamatan di Sukabumi Diterjang 3 Bencana Alam Sejumlah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dilanda tiga bencana alam sekaligus, yakni banjir, angin puting beliung, dan longsor. (Foto: Ist)

SUKABUMI - Sejumlah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) dilanda tiga bencana alam sekaligus, yakni banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiama mengatakan, bencana longsor terjadi di Kecamatan Nagrak, Sukabumi, Cisaat, Caringin dan Cicantayan. Untuk bencana banjir melanda Kecamatan Cibadak dan Nagrak, sedangkan angin puting beliung menerjang Kecamatan Nagrak.

"Pada musim hujan ini bencana terjadi di beberapa kecamatan, bahkan lokasinya pun cukup banyak sehingga kami harus bekerja ekstra dalam melakukan pendataan dan pemberian bantuan kepada korban," kata Eka Widiaman di Sukabumi, Selasa (15/1).

Menurutnya, bencana yang menerjang wilayah Kabupaten Sukabumi cukup tinggi dalam sepekan terakhir. Intensitas hujan yang tinggi, ditambah tanah yang labil di sejumlah wilayah, serta penyumbatan saluran air. Beruntung dari bencana yang terjadi tidak ada korban jiwa tetapi ratusan rumah rusak termasuk puluhan fasilitas umum.

"Kami mengimbau kepada warga tidak hanya yang tinggal di daerah rawan saja agar selalu waspada karena intensitas hujan tinggi yang kerap disertai angin kencang sehingga berpotensi terjadi bencana," ucapnya.

Sementara, salah seorang warga Kampung Renged, Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi Atep Maulana mengatakan, tebing tanah yang berada di sekitar permukiman warga tiba-tiba longsor. Walau tidak menyebabkan kerusakan tetapi sejumlah rumah terancam roboh. Dia juga mengakhawatirkan luasan longsor terus melebar mendekati permukiman.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Entis Daeng mengatakan, sejumlah daerah yang terdampak bencana, khususnya banjir, ketinggian muka air sudah mulai surut. Sedangkan terkait rumah rusak, petugas masih memfinalisasi pendataan. (Ant)