Seorang Pria Diciduk Densus 88 di Cicendo

Seorang Pria Diciduk Densus 88 di Cicendo Kabidhumas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko. (Foto: Antara).

BANDUNG - Polisi menyebut terduga teroris berinisial WBN alias Wahyu yang tempat tinggalnya digeledah oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Kecamatan Cicendo, Kota Bandung merupakan jaringan ISIS.

"Dia WBN termasuk tim pendukung yang terkait dengan ISIS," kata Kabidhumas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Bandung, Jumat (11/10).

Selain itu, kata Trunoyudo, WBN diduga termasuk jaringan yang sama dengan terduga teroris lainnya yakni AR dan SS. Sebelumnya, kedua terduga teroris tersebut telah diamankan di Bekasi pada September lalu.

"Keterkaitannya masuk dalam kelompok AR dan SS saat September lalu telah tertangkap, di mana kami juga telah melakukan penggeledahan yang ada di Cimahi, yang menjadi tempat perakitan bahan peledak atau bom," ungkapnya.

Trunoyudo menduga jaringan teroris tersebut akan melakukan aksinya di Jakarta. Bahkan menurutnya mereka juga terindikasi diduga akan melakukan aksi terornya di wilayah Jawa Barat.

Sebelumnya, Densus 88 melakukan penggeledahan terhadap tempat tinggal terduga teroris berinisial WBN alias Wahyu, di Kecamatan Cicendo, Kota Bandung pada Kamis (10/10).

Lokasi penggeledahan tersebut merupakan kamar yang berdekatan dengan sebuah bengkel. Pemilik bengkel, Agus mengatakan WBN pernah bekerja sebagai petugas keamanan di lokasi tersebut.

"Tadi polisi ke sini sekitar jam 13.00 WIB," ungkap Agus.

Dia mengatakan aparat Densus 88 tersebut membawa beberapa barang yang ada dari kamar WBN. Menurutnya, ada lima mobil Densus 88 yang mendatangi lokasi tersebut.

Sementara itu, ia tidak menyangka bahwa WBN telah diamankan dengan dinyatakan sebagai terduga teroris. Selama ini dia menyebut tidak ada gelagat aneh dari mantan rekan kerjanya tersebut.

"Dia (WBN) asalnya dari Tasikmalaya. Setahu saya dia itu yatim piatu," ucap Agus.

Dalam penggeledahan tersebut ada beberapa barang bukti yang diamankan. Di antaranya tiga bungkus serbuk berwarna berbeda, satu bungkus air softgun, empat isi ulang gas air softgun dan satu pisau belati.

Selain itu, ada juga beberapa dokumen diduga milik WBN. Di antaranya satu kertas fotocopy berjudul Hukum Seputar Baiat, satu kertas fotocopy berjudul "Revolusi Syiah", dokumen konsep rencana amaliyah, dan beberapa catatan nomor ponsel serta beberapa pakaian. (Ant).