'Social Distancing' Tak Diindahkan, Bupati Sukabumi Turun Imbau Warga

'Social Distancing' Tak Diindahkan, Bupati Sukabumi Turun Imbau Warga Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, mengendarai sendiri mobil damkar yang digunakan untuk menyemprotkan cairan disinfektan di sekitar obkjek wisata laut Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar. (Foto&keterangan: Antara).

SUKABUMI - Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, turun langsung mengingatkan warganya agar tidak berkerumun, setelah melihat banyak warga di khususnya di sekitar objek wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu, yang tidak mengindahkan social distancing.

"Saya turun langsung untuk memberikan imbauan agar jika tidak ada kegiatan atau tugas penting, alangkah baiknya berdiam diri di dalam rumah untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Bupati Sukabumi, Marwan Hamami di Sukabumi, Selasa (24/3).

Menurutnya, saat berkeliling dan memantau langsung di sejumlah lokasi di areal objek wisata laut Palabuhanratu yang sekaligus melakukan penyemprotan disinfektan, aktivitas warga seakan tidak sedang dalam musibah atau bencana kesehatan.

Mereka masih banyak yang nongkrong, berkeliaran di luar rumah, memadati tempat keramaian dan lain-lain, seakan tidak khawatir dengan penyebaran virus mematikan ini. Padahal dirinya sudah membuat surat edaran, agar mengurangi aktivitas di luar rumah dan social distancing.

Maka dari itu, pihaknya berasa unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukabumi memberikan edukasi dan meminta kepada warga, agar mengurangi aktivitas di luar rumah jika tidak ada hal yang penting.

Bahkan, agar warga patuh dan paham, orang nomor satu di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini mengendarai sendiri mobil pemadam kebakaran, yang digunakan untuk menyemprotkan cairan disinfektan.

"Kami harap masyarakat memahami pentingnya imbauan agar lebih baik berdiam diri di rumah untuk pencegahan penyebaran COVID-19 ini, langkah ini demi menjaga kesehatan dan keselamatan," tambahnya.

Di sisi lain, Marwan mengatakan dengan adanya pasien pertama yang dinyatakan positif tertular virus yang sudah membunuh belasan ribu warga di berbagai belahan dunia. Maka, warga harus semakin meningkatkan kewaspadaan tapi jangan panik.

Selain itu, pihaknya sudah menugaskan petugas kesehatan dan puskesmas untuk mendata orang terdekat, yang pernah kontak langsung dengan pasien ini dan mencatat alur perjalanan sebelum dinyatakan positif COVID-19.

"Yang bersangkutan sudah mendapatkan perawatan instensif dan terus dipantau kesehatannya di RSUD Sekarwangi Cibadak dan berharap bisa kembali sembuh sedia kala," kata Marwan. (Ant).