Tahun 2023 Kab. Sukabumi Targetkan Zero Stunting

Tahun 2023 Kab. Sukabumi Targetkan Zero Stunting Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri memaparkan secara virtual capaian pemkab Sukabumi dalam penanggulangan stunting kepada Pemprov Jabar, Selasa (24/8). Sumber foto laman sukabumikab.go.id.

Kabupaten Sukabumi- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi, menargetkan Kabupaten Sukabumi bebas stunting atau zero stunting pada 2023. Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri optimis target tersebut dapat tercapai karena tingkat prevalensi stunting Kabupaten Sukabumi pada 2020 menurun drastis.

"Pada 2020 prevalensi stunting kita ada di angka 6,91 persen. Sedangkan berdasarkan data Riskesdas pada 2018 prevalensi stunting Kabupaten Sukabumi berada di angka 41,35 persen," sebut Iyos Somantri saat rapat penilaian kinerja Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasai Provinsi Jawa Barat tahun 2021, Selasa (24/8).

Iyos menetapkan stunting sebagai program penanganan prioritas dengan melibatkan semua komponen baik lembaga atau masyarakat. Salah satu caranya dengan memberikan Beras Nutrizinc kepada anak-anak.

Beras Nutrizinc adalah beras dengan nutrisi sangat tinggi dan baik untuk anak-anak. Pemberian beras merupakan hasil kerjasama dengan Kementerian Pertanian.

"Beras ini kami berikan kepada anak-anak stunting. Hasilnya, sudah ada yang mengalami perbaikan gizi dari buruk ke baik dengan memakan beras Nutrizinc ini," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid, menambahkan sejumlah program lain Pemkab Sukabumi untuk mecapai zero stunting yaitu Gerakan Sanitasi Total se-Sukabumi, Gerakan Serentak Menanam Bayam, Kuobati Stunting dengan Surveilans, Sekolah Gizi Keluarga, Suami Pendukung Asi dan Forum Kader Pembangunan Manusia.

"Pada sisi regulasi Pemkab Sukabumi juga telah memiliki beberapa Perda dan SK Bupati dalam upaya penanganan dan pencegahan stunting," tambahnya.