Tahun Baru di Sukabumi, Kurang Ramai dan Turun Hujan Deras

Tahun Baru di Sukabumi, Kurang Ramai dan Turun Hujan Deras Perayaan malam pergantian tahun turut dirayakan warga Kota Sukabumi tetapi tidak semeriah sebelum-sebelumnya. (Foto: Ist)

SUKABUMI - Perayaan malam pergantian tahun turut dirayakan warga Kota Sukabumi. Namun, harus diakui perayaan kali ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.

Tahun ini tidak ada pihak yang menginisiasi pesta malam pergantian tahun yang identik dengan nuansa hiburan dan hura-hura. Pasalnya, sejumlah daerah di Tanah Air diterjang bencana alam jelang pergantian tahun. Seperti tsunami di Selat Sunda dan terbaru longsor di Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

Meski begitu, warga tetap berkumpul pada sejumlah titik di pusat Kota Sukabumi. Tujuan mereka tidak lain, yakni menyambut datangnya tahun 2019.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi mengeluarkan imbauan khusus. Pemkot minta masyarakat tidak menggelar perayaan tahun baru secara berlebihan dan bersifat hura-hura. Sebaliknya, masyarakat diimbau untuk memanfaatkan malam pergantian tahun untuk berdoa meminta keselamatan dan dijauhkan dari segala macam musibah.

Faktor lain yang membuat perayaan menjadi kurang meriah, yakni turunnya hujan deras pada malam tahun baru. Alhasil, kumpulan massa tidak tampak masif di jalanan kota. 

Sementara, kondisi arus lalu lintas pun cukup lengang, khususnya yang hendak masuk ke Kota Sukabumi. Kondisi tersebut juga didukung pengalihan arus ke via lingkar selatan yang hendak menuju dan keluar Sukabumi baik dari arah Cianjur maupun Bogor. 

Meski begitu, ledakan kembang api tetap terdengar di pojok-pojok kota, khususnya di Lapang Merdeka. Hanya saja skalanya tidak sebesar pada perayaan tahun-tahun baru sebelumnya.

Dentuman kembang api pun sangat terbatas dan hanya berlangsung lebih kurang setengah jam. Tepat pada pukul 01.00 WIB, warga berangsur-angsur meninggalkan Lapang Merdeka untuk kembali ke rumah masing-masing.