Tiga Desa Masih Rawan, Warga Sukajaya Akan Direlokasi ke Tempat Aman

Tiga Desa Masih Rawan, Warga Sukajaya Akan Direlokasi ke Tempat Aman Bupati Bogor, Ade Yasin (kanan) bersama Menteri KLHK, Siti Nurbaya di Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (2/3/2020). (Foto&keterangan: Antara).

SUKAJAYA - Bupati Bogor, Ade Yasin, menyebutkan hasil kajian ahli menyatakan bahwa tiga desa di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor rawan longsor susulan. Sehingga warga korban bencana direlokasi ke tempat lain.

"Tiga desa itu Pasir Madang, Cileuksa, dan Cisarua tidak bisa jadi tempat relokasi. Akan ditolak oleh PUPR kalaupun kami ajukan," ujarnya saat menyambut kunjungan Presiden Jokowi di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Senin (3/2).

Kajian wilayah di Sukajaya itu dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan menggandeng Badan Informasi Geospasial (BIG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), dan Badan Geologi.

Meski belum menetapkan secara pasti lokasinya, menurut wanita yang menjabat sebagai Ketua DPW PPP Jawa Barat itu, pengungsi dari tiga desa tersebut akan direlokasi ke desa paling terdekat, yang lokasinya dinyatakan aman.

Ia mengatakan, para pengungsi yang kini masih tinggal di hunian sementara (huntara), segera direlokasi ke hunian tetap (huntap), yang fisiknya akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Demi kenyamanan masyarakat, hunian sementara yang layak menjadi prioritas kami, dan pembangunan hunian tetap dipersiapkan selesai sebelum bulan Ramadan,” kata Ade Yasin.

Sembari menunggu bangunannya rampung, masing-masing keluarga akan diberikan dana bantuan Rp500 ribu per bulan. Sementara, bagi pengungsi yang tidak direlokasi, akan diberikan bantuan sesuai tingkat kerusakan rumahnya.

Bantuan Rp10 juta untuk pemilik rumah rusak ringan, Rp25 juta untuk pemilik rumah rusak sedang, dan Rp50 juta untuk pemilik yang rumahnya rusak berat.

Berdasarkan hasil rekap data terakhir, bencana banjir dan longsor yang terjadi pada Rabu (1/1) itu menyisakan 14.010 pengungsi yang berasal dari empat kecamatan. Dari Kecamatan Cigudeg sebanyak 922 orang, Kecamatan Sukajaya sebanyak 9.926 orang, Kecamatan Nanggung sebanyak 3.121 orang, dan Kecamatan Jasinga sebanyak 41 orang.

Bencana banjir dan longsor di awal tahun 2020 itu banyak menyebabkan 1.092 unit rumah rusak berat, 1.625 unit rusak sedang, dan 1.334 unit rusak ringan.

Kejadian tersebut juga menelan korban jiwa sebanyak delapan orang, dan tiga orang hilang yang kini sudah dinyatakan meninggal meninggal dunia. Kemudian, 12 orang mengalami luka berat, dan 517 orang mengalami luka ringan. (Ant).