Tujuh Siswa SDPN 252 Terjangkit Hepatitis A

Tujuh Siswa SDPN 252 Terjangkit Hepatitis A Petugas Dinas Kesehatan Kota Bandung melakukan pemeriksaan terhadap siswa di SDPN 252 Setiabudi, Kota Bandung, Rabu (11/12/2019). (Foto&keterangan: Antara).

BANDUNG - Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr. Rosye Arosdiani Apip, menyebutkan ada sebanyak tujuh siswa Sekolah Dasar Percobaan Negeri (SDPN) 252 Setiabudi, yang diduga terjangkit Hepatitis A.

Namun, ia mengaku pihaknya masih melakukan klarifikasi terkait kabar tersebut. Sebab, kata dia, data itu ia dapat setelah mencocokkan data sekolah dan dari laporan yang diterima pihaknya.

"Kalau data yang sudah saya lihat dan sedang kami klarifikasi, ada tujuh anak yang diduga terkena hepatitis, jadi jumlah data yang lainnya adalah memang (mencampur) dengan berbagai macam penyakit," kata Rosye saat melakukan pemeriksaan di SDPN 252 Setiabudi, Kota Bandung, Rabu (11/12).

Saat ini, pihak Dinkes Kota Bandung dan Dinas Pendidikan, sedang melakukan pemeriksaan terhadap siswa yang masih bersekolah. Sebab, sebagian banyak siswa lebih memilih untuk meliburkan diri, karena khawatir akan adanya kabar penyebaran hepatitis tersebut.

Pihak Dinkes juga akan memanggil dan memeriksa orang tua siswa yang terjangkit Hepatitis. Karena, menurutnya belum tentu virus hepatitis tersebut bersumber dari sekolah.

"Ini penyebabnya dari mana saya belum tahu, yang pasti bahwa Hepatitis A ini penyakit yang ditularkan secara oral fecal (melalui makanan atau mulut)," kata Rosye.

Dengan demikian, ia membantah bahwa ada puluhan siswa yang terjangkit hepatitis di sekolah tersebut. Ketujuh anak itu, menurutnya, masih perlu dipastikan lebih lanjut dengan uji laboratorium.

Selain itu, menurut Rosye, fenomena tersebut seiring dengan perubahan cuaca dan musim yang terjadi. Akibatnya, kata dia, daya tahan tubuh menurun dan rentan terserang berbagai penyakit.

"Kadang-kadang anak buang air besar mungkin tidak cuci tangan pakai sabun, dia buka pintu, orang lain menyentuh pegangannya, tidak cuci tangan lagi, itu bisa menular," katanya.

Maka dari itu, ia belum bisa memastikan secara rinci penyebab adanya virus hepatitis tersebut. Ia menyebut, pihaknya akan mengambil beberapa sampel yang menjadi potensi penularan Hepatitis di sekolah tersebut.

"Salah satunya air, sumber air, kamar mandi, wastafel, tempat mencuci tangan. Akan kami pasang imbauan pola hidup bersih sehat untuk memutus rantai penularan," pungkasnya. (Ant).