Cegah Bencana, Letjen Doni Monardo Enggan Pakai Plastik

Cegah Bencana, Letjen Doni Monardo Enggan Pakai Plastik Letjen Doni Monardo Ketua BNPB. (Foto: Istimewa).

Cibinong, Bogor - Peradaban yang semakin moderen dan canggih membuat mayoritas manusia menggunakan plastik dalam kesehariannya. Plastik sebagai bahan baku dapat diolah menjadi berbagai produk seperti kemasan plastik, botol plastik, kantong plastik, dll. 

Letnan Jenderal TNI Doni Monardo Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam kuliah umumnya di Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, "Gema upaya penyelamatan bumi dari kerusakan akibat sampah plastik terus bergaung. Yang paling sederhana bisa kita lakukan adalah dengan membenahi perilaku dalam menggunakan plastik," kata Doni lagi.

Doni, panggilan akrab Kepala BNPB tersebut juga langsung memberikan contoh membawa tumbler (semacam botol air minum yang bisa dicuci - biasanya terbuat dari plastik) untuk mengurangi sampah plastik saat memberikan kuliah umum di IPB.

Ia melihat fakta di lapangan bahwa sampah plastik Indonesia adalah satu penyumbang sampah terbesar nomor dua di dunia. Hal inilah yang mengusik Doni.

"Dengan upaya sederhana itu juga, limbah plastik yang sampai ke laut pun akan berkurang. Pernah membaca berita perut ikan paus yang penuh sampah plastik, dan penyu terjerat plastik kan? Berita ini memang membuat kita miris," sesalnya.

Selanjutnya ia mengharapkan dan akan membangun budaya enggan menggunakan plastik, minimal pada level individu.

"Jangan sampai ketika ada bencana karena ketidakseimbangan lingkungan, khususnya sampah plastik kita baru sadar dan menyesal," katanya lagi.

Pada bagian lain Doni juga melihat bahwa saat ini banyak orang yang setuju dengan jargon-jargon untuk menjaga lingkungan, namun baginya, itu belum cukup.

"Praktik yang paling sederhana, ya, kita cukup bawa tumbler ke mana saja, setidaknya kita tidak perlu membeli air dalam kemasan plastik lagi," katanya mencontohkan.

Pada kesempatan yang sama, pihak IPB juga melakukan penandatanganan kerja sama (MoU) dengan BPNB, Universitas Majalengka, Universitas Kuningan, Politeknik Negeri Jember, dan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Barat untuk strategi pencegahan dan penanganan bencana di Indonesia melalui dunia pendidikan. (ANT).