Cegah Polusi Udara dan Krisis Air, Ayo Tanam Bambu

Cegah Polusi Udara dan Krisis Air, Ayo Tanam Bambu Hutan bambu. (Image: Pixabay.com).

KABUPATEN BOGOR - Pendiri Yayasan Bambu Indonesia yang juga Ketua Padepokan Sang Saka Buana, Abah Jatnika Nanggamiharja mengatakan, sudah sejak lama ia melakukan upaya konservasi di lingkungan Ciliwung.

Abah yang dikenal dengan Senam Hijaiyah Indonesia ini, telah 23 tahun mengembangkan bambu baik untuk pelestarian hutan maupun menjadikan bambu sebagai penopang ekonomi yang andal, bagi masyarakat.

Peraih anugerah Kalpataru 2015 mulai menaruh perhatiannya pada bambu sejak 1996.

Menurut Abah, ada banyak manfaat tanaman bambu bagi lingkungan, bambu dapat meredam panas bumi, menyuburkan tanah, menjernihkan air, penghasil oksigen yang baik, mengatasi longsor, dan mengatasi banjir.

"Satu batang bambu berdiameter delapan sentimeter dan berat 1,2 kilogram bisa membantu dua orang untuk bernafas," ungkap Abah.

Sedangkan satu rumpun yang berjumlah 300 batang bambu bisa menolong enam ratus orang untuk bernafas.

Selain itu, katanya, bambu juga tempat menyimpan air yang baik. Begitu hujan turun, airnya bisa disimpan di batang bambu sebanyak 90 persen, dan ketika musim kemarau bambu tersebut bisa mengeluarkan air, salah satunya sebagai oksigen.

Serabut bambu juga berguna untuk menjernihkan air karena akarnya bisa menjalar hingga 50 meter. Pun selain bermanfaat bagi lingkungan, Abah juga mengingatkan kalau bambu juga pernah digunakan masyarakat Indonesia sebagai senjata untuk melawan penjajahan di bumi Indonesia.

"Kita tidak menanam bambu, berarti kita melupakan sejarah kita pernah merdeka oleh bambu runcing," ujar Abah.

Yayasan Bambu Indonesia memiliki misi menjadi wadah pelestarian, pembibitan, pelatihan dan pendidikan bagi siapapun. Abah juga berharap Yayasan Bambu Indonesia bisa terus berkembang dan bisa mengedukasi banyak orang sehingga ada keinginan untuk menjaga kelestarian lingkungan. (Ant).