Hadiri Buka Bersama, Wali Kota Bogor Minta Jaga Kebersamaan

Hadiri Buka Bersama, Wali Kota Bogor Minta Jaga Kebersamaan Wali Kota Bogor Bima Arya (berdiri) dalam acara buka bersama tokoh dan organisasi Bogor, Jumat (10/5/2019). (Foto: Dokumentasi Humas Pemkot Bogor).

KOTA BOGOR - Momentum Bulan Ramadhan dimanfaatkan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya menghadiri buka bersama untuk mempererat ukhuwah dan komunikasi, dengan sejumlah tokoh dan organisasi di Bogor. 

Wali Kota Bogor Bima Arya menghadiri acara silaturahmi dan buka puasa bersama dengan sejumlah tokoh (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Bogor, di kediaman Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria di kawasan Sentul City, Kabupaten Bogor, Jumat (10/5).

Dalam kesempatan tersebut, Bima Arya menceritakan tentang situasi dan kondisi kehidupan masyarakat pasca pemilu serentak beberapa waktu lalu.

"Sebenarnya bangsa ini bisa terpecah dan terbelah akibat politik. Saya tak ingin menyatakan mana yang benar, mana yang salah. Tapi terus terang hal ini menjadi persoalan yang sangat serius," Bima mengutarakan kekhawatirannya.

Selain itu, Bima juga menjelaskan mengenai fenomena post-truth yang terjadi belakangan ini. Ia menjelaskan post-truth adalah suatu keadaan di mana daya tarik emosional lebih berpengaruh dalam membentuk opini publik daripada fakta yang objektif.

“Ketika fakta dan data menjadi relatif dikalahkan oleh keyakinan, dan ketika keyakinan menjadi kebenaran bukan lagi fakta dan data. Argumentasinya panjang karena fakta dan data itu interpretasi subjektif dari individu. Persoalan ini terjadi di mana-mana, ini yang membuat banyak masyarakat tak lagi percaya pada fakta dan data, ketika diajak berbicara mereka sontak meresponnya dengan keyakinan," papar Bima.

Menurut Bima, kunci agar tetap bersatu adalah kebersamaan dan gotong royong di situasi seperti ini. Maka Bulan Ramadhan ini merupakan waktu yang cocok untuk melakukan beberapa hal kebaikan seperti menjalin silaturahmi dan berbuka puasa bersama.

"Oleh karena itu saya harapan masyarakat agar ikut mencermati post-truth yang sedang terjadi saat ini. Post-truth ini sangat berbahaya karena pangkalnya pada individualisme dan liberalisme yang harus dilawan dengan kolektivitas dan kebersamaan," bebernya. (Humas Pemerintah Kota Bogor).