Kab. Kuningan tasbihkan diri sebagai Kabupaten Angklung

Kab. Kuningan tasbihkan diri sebagai Kabupaten Angklung Bupati Kuningan H. Acep Purnama (Berdiri, tengah, berkacamatan hitam) dan jajaran Kabupaten Kuningan menyelenggarakan Festival Angklung dan Gowes Wisata di Kuningan, Minggu (28/04/2019). (Foto: Dokumen Humas Pemkab Kuningan).

Kuningan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan menggelar Festival Angklung Internasional dan Gowes Wisata di obyek wisata Waduk Darma, Minggu (28/04/2019). Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Pemkab Kuningan dengan Kementerian Pariwisata RI, didukung juga Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan para sponsor.

Festival dimulai dengan pengibaran bendera pada pukul 08.00 WIB yang dilakukan oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Lalu dilanjutkan dengan pelepasan peserta Gowes Wisata. Olahraga santai ini memberikan doorprize kepada para peserta yang beruntung dengan hadiah utama Umrah, Tiga sepeda motor Honda, beberapa sepeda, dan hadiah hiburan lainnya. Hujan doorprize ini semakin menambah antusiasme peserta gowes.   

Kuningan sebagai Kabupaten Angklung
Belum banyak orang mengetahui bahwa daerah Kuningan memegang peranan penting dalam perkembangan seni Angklung di Nusantara. Menurut Sekda Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, MSi, festival Angklung ditujukan agar ciri khas Kuningan sebagai cikal bakal atau tempat lahirnya angklung diatonis tidak hilang dimakan zaman (Angklung Diatonis atau moderen yang skala nadanya adalah do,re,mi,fa,so,la,ti; Sedangkan Angklung Pentatonis adalah angklung asli atau tradisional yang skala nadanya tradisional Sunda yaitu na,mi,na,ti,la,da.). 

“Sebagai bagian dari sejarah perkembangan angklung diatonik yang dipelopori oleh Daeng Soetigna (seorang guru dan pandu yang mengabdi di Kuningan pada 1931-1945, beliau yang menciptakan angklung pentatonis berdasarkan hasil penelitiannya pada angklung tradisional (pentatonis)), Kabupaten Kuningan telah mendeklarasikan diri sebagai Kabupaten Angklung dan berupaya untuk terus mengembangkan dan melestarikan kesenian angklung. Kegiatan ini sudah menjadi agenda tahunan untuk festival angklung ini adalah yang ketiga kalinya. Alhamdulillah dari tahun ke tahun perkembangannya terus meningkat, bukan hanya kenal dengan angklung, tapi para pelajar dan masyarakat sudah mulai memainkannya, bahkan sudah ada yang membuat angklung itu sendiri seperti di Desa Cibuntu,” papar Dian Rachmat.
 
Semakin memeriahkan pembukaan Festival Angklung dan Gowes Wisata, digelar sesi How to Play Angklung dari JEI Angklung dari Bandung. Hadir juga kolaborasi musik angklung dengan penyanyi lokal. Sedangkan Festival Angklung itu sendiri diadakan Senin (29/04/2019) ini yang diikuti oleh perwakilan Kelompok Paduan Angklung (KPA) dari berbagai sekolah di Kabupaten Kuningan. 

Bupati Acep mengharapkan bahwa kegiatan ini akan menjadi daya tarik wisata di Kuningan terutama Objek Wisata Waduk Darma yang akan direvitalisasi oleh Pemprov Jawa Barat pada 2019 ini. 

“Untuk para peserta Gowes Wisata dari luar Kuningan disampaikan terima kasih, semoga berkesan dan akan kembali lagi ke Kuningan dengan membawa para pengunjung lainnya untuk menikmati keindahan alam yang diberikan Allah SWT. Kaitan dengan Festival angklung, kegiatan ini menjadi pertanda seni budaya angklung akan menjadi icon pariwisata Kuningan, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara,” kata Acep mengucapkan apresiasinya.

Sementara itu Staf Ahli Menteri Ekonomi dan Kawasan Pariwisata RI, Dr. Anang Sutomo, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Festival angklung internasional dan Gowes Wisata ini. "Saya yakin Kuningan perkembangan wisatanya akan dikenal mata internasional karena memiliki keunikan lainnya, tentu dalam perjalanannya pihak kementerian akan membantu. Sekaligus memberikan dukungan berupa pemasaran, promosi, iklan dan lainnya," katanya memberikan dukungan. (Humas Kominfo Kab. Kuningan).