Situs Jami Paciing dikunjungi wisatawan lokal & mancanegara

Situs Jami Paciing dikunjungi wisatawan lokal & mancanegara Situs Jami Paciing yang berusia ratusan tahun di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini menjadi tempat ziarah sekaligus wisata religi. ( Foto: Instagram - @pamanridwan )

Bogor - Taman Sriwedari atau Situs Jami Paciing yang berusia ratusan tahun di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini menjadi tempat ziarah sekaligus wisata religi.

"Situs ini sudah ada sejak ratusan tahun. Kalau sekarang sudah menjadi tempat ziarah dan wisata religi masyarakat," kata Mbah Endin, Juru Kunci Gunung Salak Situs Jami Paciing, di Bogor, Kamis.

Ia mengatakan para pengunjung bukan hanya wisatawan lokal, akan tetapi juga ada di antara mereka yang berasal dari luar negeri.

Dia mengakui bahwa kunjungan wisatawan ke situs tersebut berdampak positif, khususnya terhadap peningkatan perekonomian masyarakat setempat.

Taman Sriwedari atau Situs Jami Paciing berada di kompleks situs prasejarah punden berunduk Arca Domas, Tenjolaya, Kabupaten Bogor.

Ahmad Fahir, Ketua Yayasan At-Tawassuth yang peduli mempertahankan nilai-nilai pendidikan dan budaya asli Indonesia khususnya Jawa Barat di Situs Arca Domas, Tenjolaya, menyampaikan bahwa keberadaan Taman Sriwedari sebagai bukti prasejarah di mana Indonesia adalah sebuah kerajaan besar di dunia.

"Situs ini sangat perlu dilindungi dan lestarikan untuk generasi selanjutnya," kata Ahmad.

Saat ini, Taman Sriwedari masih mendapatkan perawatan khusus dari masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Bogor. Taman itu menjadi salah satu andalan objek wisata alam dan religi yang masih alami.

Seorang netizen bernama Ridwan Hutagalung menceritakan pengalamannya berkunjung ke Jami Paciing. Dalam akun Instagramnya yaitu @pamanridwan ia bercerita dan mengunggah foto-foto situs Jami Paciing yang tampak hijau suasananya. Tampaknya Ridwan sangat terkesan dengan kunjungannya tersebut.

Sedangkan menurut Ahmad, komplek situs tersebut ternyata sudah teridentifikasi sebagai situs prasejarah yang dilindungi dunia. Ia menjelaskan ada sebanyak tujuh situs itu, ialah Situs Jami Paciing atau Taman Sriwedari, Situs Batu Bergores berupa batu yang memiliki goresan unik, Situs Pasir Manggis, Situs Pangantehan, Situs Kebon Kopi, Situs Balekambang, dan Situs Endong Kasang. (ANT).
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Kawasan Situs Cibalay. Minggu lalu, sekawanan Komunitas Aleut dan @djeladjahpriangan mengadakan perjalanan beberapa hari ke Bogor. Tujuan utamanya adalah belajar di lapangan tentang pusat Kerajaan Sunda (Pajajaran). Tentu sudah ada daftar tujuan yang dibikin sebelumnya, tapi lapangan punya daya tarik lain, objek² yang muncul dalam daftar secara spontan. Ada banyak kasus begini, salah satunya adalah Kawasan Situs Cibalay di Ciampea, di kaki Gunung Salak. Di kawasan yang cukup luas ini terdapat beberapa situs megalitikum yang terletak cukup berdekatan, yaitu Kramat Kasang, Balekambang, Jamipaciing, Pasirmanggis, dan yang paling banyak disebut, Arca Domas. Di seluruh kawasan yang terbagi dalam beberapa blok ini tersebar ratusan batuan pipih di atas tanah dengan susunan tertentu dan menhir² yang secara keseluruhan berjumlah 112 buah. Salah satu situs yang paling menarik perhatian adalah Arca Domas karena kesamaan nama dengan situs lain di Megamendung dan di Baduy, Banten. Sekitar 8 tahun lalu sudah pernah mention soal Arca Domas yang di Cibalay ini, tapi ya baru sekarang berkesempatan melihat langsung. Situs Arca Domas merupakan bangunan berundak yang terdiri dari 5 teras membujur utara-selatan dan mengarah ke puncak Gunung Salak. Situs ini menempati satu bukit kecil di kaki Gunung Salak. Bagian tertinggi bangunan berundak ini tidak terletak di sisi paling utara atau Teras-5, melainkan di Teras-4 yang terletak di sebelah selatan Teras-5. Pada setiap teras terdapat menhir yang diduga memiliki fungsi religius atau untuk pemujaan. Secara keseluruhan, jumlah menhir di kelima teras Arca Domas adalah 71 buah. .

Sebuah kiriman dibagikan oleh Ridwan Hutagalung (@pamanridwan) pada