Studi: Partikel Plastik Mencemari Air Minum

Studi: Partikel Plastik Mencemari Air Minum Ilustrasi pencemaran air. (Foto: Pixabay).

JENEWA, SWISS - Keseharian manusia di era modern nampaknya belum bisa lepas dari peran plastik. Namun, sampah-sampah plastik tersebut menjadi salah satu sumber masalah pencemaran yang bisa berdampak pada kesehatan manusia.

Menurut studi yang digelar badan amal lingkungan WWF Internasional, Rabu (12/6), polusi plastik sudah sangat menyebar di lingkungan, sehingga orang-orang mungkin menelan lima gram setiap minggunya, setara dengan mengkonsumsi satu kartu kredit. 

Studi yang dilaksanakan oleh Universitas Newcastle Australia itu menyebutkan bahwa sumber terbesar plastik yang tertelan berasal dari air minum, namun sumber utama lainnya adalah kerang, yang cenderung dimakan utuh sehingga plastik dalam sistem pencernaan kerang ikut termakan. 

"Sejak 2000, dunia telah menghasilkan plastik sebanyak tahun-tahun sebelumnya yang digabungkan, sepertiganya menyerap ke alam," tulis laporan dalam studi itu seperti dikutip dari Reuters.

Ilustrasi pencemaran air. (Image: Pixabay).

Dari air saja, menurut laporan itu, rata-rata per orang kemungkinan menelan 1.769 partikel plastik setiap pekannya.

Jumlah polusi plastik bervariasi tergantung pada lokasi, tulis laporan tersebut, yang didasarkan pada kesimpulan dari 52 studi lainnya.

Di Amerika Serikat, 94,4% sampel air ledeng mengandung serat plastik, dengan rata-rata 9,6 serat per liter. Sementara itu, air di Eropa tidak begitu tercemar, dengan serat terlihat hanya dalam 72,2% sampel air dan hanya 3,9 serat per liter. 

Dengan gambaran itu, tentu kita juga bisa terdampak, pasalnya sampah plastik pasti sudah mencemari lingkungan sekitar. Salah satu solusinya mulai dari diri sendiri dengan mengurangi pemakaian plastik, sehingga mengurangi sampah plastik. (Ant).