346 Rumah di Kepulauan Selayar Rusak Akibat Gempa NTT

346 Rumah di Kepulauan Selayar Rusak Akibat Gempa NTT Rumah rusak di Kabupaten Kepulauan Selayar akibat gempa magnitudo 7,4 NTT (Foto: Twitter @BNPB_Indonesia)

Jakarta, Jurnal Jabar – Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebabkan 346 rumah di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) rusak. Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan sebanyak 134 rumah rusak berat sementara 212 lainnya rusak ringan.

"Selain itu, ada tiga unit gedung sekolah, dua tempat ibadah, satu rumah jabatan kepala desa dan satu pelabuhan rakyat juga terdampak gempa bumi yang berpusat di 7.59 Lintang Selatan dan 122.24 Bujur Timur," kata Muhari dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/12).

Muhari menjelaskan, Kabupaten Kepualauan Selayar menjadi wilayah dengan kerusakan paling parah akibat gempa NTT. Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, hingga hari ini belum ada laporan mengenai korban jiwa. Namun, ada korban luka yang dilaporkan sebanyak tujuh orang.

Di sisi lain, menurut laporan dari BPBD Kabupaten Sikka, terdapat 770 warga mengungsi. Adapun rinciannya, sebanyak 320 orang mengungsi di Kantor DPRD Kabupaten Sikka, 150 orang di Gedung SIC dan 330 lainnya di Aula Rumah Jabatan Bupati Sikka di NTT.

Dari keseluruhan data akumulasi sementara, gempa bumi magnitudi 7,4 telah dirasakan dan berdampak pada sembilan kabupaten di Provinsi NTT, tiga kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Adapun rincian wilayah tersebut meliputi Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ende dan Kabupaten Ngada di Provinsi NTT.

Kemudian Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Bulukumba dan Kota Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya adalah Kabupaten Muna, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Baubau, Kabupaten Buton Selatan dan Kabupaten Wakatobi di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga sejauh ini telah mencatat ada gempa bumi susulan (aftershock) hingga 120 kali. Dari keseluruhan gempa bumi susulan itu, BMKG mencatat sedikitnya ada lima gempa bumi yang memiliki magnitudo di atas M5, yakni M5,6 pada pukul 10.41 WIB, M 5,5 pada pukul 10.47 WIB, M 5,0 pada pukul 12.46 WIB, M 5,4 pada pukul 15.31 WIB dan M 5,2 pada pukul 15.57 WIB.

Menyikapi rangkaian gempa bumi susulan tersebut, BNPB mengimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di wilayah terdampak agar tidak panik namun tetap waspada. Masyarakat juga diminta untuk melihat kondisi rumahnya masing-masing.

Menurut BMKG, apabila terdapat kerusakan struktur rumah seperti dinding retak terbuka, plafon atap bergeser dan tiang rumah rusak, sebaiknya tidak tinggal di rumah sementara waktu dan dapat mengungsi ke rumah kerabat, saudara atau tempat evakuasi sementara yang disediakan oleh instansi dan otoritas setempat.