Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Terjadi Erupsi 26 Kali Dalam Sehari

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Terjadi Erupsi 26 Kali Dalam Sehari Asap putih kelabu dari proses vulkanik gunungapi Ile Lewotolok teramati dari pos pemantauan PVMBG di Kabupaten Lembata, NTT, Kamis (7/10). Sumber laman bnpb.go.id.

Nasional- Gunung Api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur menunjukan peningkatan aktivitas vulkanik sejak awal Oktober 2021. Kepala Bidang Darurat dan Logistik (Darlog) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Gerin H Noning mengatakan untuk mengantisipasi dampak erupsi tim di lapangan telah menyiapkan lokasi pengungsian dan menggencarkan sosialisasi mitigasi bencana.

"Peningkatan sejak awal bulan ini. Bahkan sebelumnya sudah dua minggu bisa 25 hingga 26 kali erupsi per hari dengan tinggi rata-rata tinggi abu vulkanik antara 300-800 meter," jelas Kepala Bidang Darurat dan Logistik (Darlog) BPBD Kabupaten Lembata, Geril H Noning, Kamis (7/10) dilansir dari laman bnpb.go.id.

Sebelumnya beberapa waktu lalu, hujan abu vulkanik juga turun dan berdampak ke sejumlah wilayah penyangga gunung api tersebut. 
"Hujan di puncak gunung api dengan ketinggian 1.432 mdpl itu dapat berpotensi terjadi banjir lahar dingin. Terlebih wilayah Indonesia akan dan sedang memasuki musim penghujan," tambah Geril.

Berdasarkan data pemantauan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Api Lewotolok telah terjadi 6 kali letusan dengan tinggi 300 meter pada Jumat (8/10) pukul 00.00-06.00 WITA.
Diketahui hingga saat ini status Gunung Api Ile Lewotolok berada pada Level III atau 'Waspada'.