Amankan Suplai Pangan Saat Pandemi, Kapolri Terbitkan Telegram

Amankan Suplai Pangan Saat Pandemi, Kapolri Terbitkan Telegram Kabareskrim Polri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (kedua kanan), didampingi Dirut PT. Food Station Tjipinang, Jaya Arief Prasetyo Adi (ketiga kiri), meninjau ketersediaan beras di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Kabareskrim mengatakan ketersediaan bahan pokok khususnya beras di Jakarta cukup hingga Hari Raya Lebaran 2020. (Foto&keterangan: Antara).

JAKARTA - Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis, menerbitkan Surat Telegram Kapolri yang berisi pedoman pelaksanaan tugas fungsi reskrim, mengenai ketersediaan pangan dan proses distribusinya selama masa pandemi COVID-19.

Penerbitan Surat Telegram Kapolri ini dikonfirmasi oleh Kabareskrim Polri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang menandatangani surat ini, mewakili Kapolri.

"(Surat) ini menjelaskan tentang pedoman pelaksanaan tugas dan penanganan perkara terkait ketersediaan pangan dan proses distribusinya selama masa pencegahan penyebaran COVID-19," kata Komjen Sigit seperti diberitakan Antara, di Jakarta, Minggu (5/4).

Dalam Surat Telegram Nomor: ST/1099/IV/HUK.7.1./2020 tertanggal 4 April 2020 ini, disebutkan beberapa jenis pelanggaran atau kejahatan yang mungkin terjadi yaitu permainan harga dan penimbunan barang, serta adanya pihak yang menghalangi atau menghambat jalur distribusi pangan.

Jajaran Polri diminta untuk mengidentifikasi dan memetakan oknum-oknum, yang berpotensi melakukan kejahatan yang memanfaatkan situasi wabah COVID-19.

Melalui surat telegram tersebut, Kapolri Idham meminta jajarannya bekerja sama dengan para pemangku kepentingan, untuk menjamin ketersediaan sembako. Serta mengkampanyekan soal ketersediaan pangan dan distribusi.

Jajaran Polri Diminta Kawal Distribusi Sembako

Kapolri juga menyoroti upaya untuk mengatasi langkanya stok beberapa bahan pokok seperti gula, bawang putih, dan bawang bombai, dengan mendorong importir untuk segera melakukan impor serta mendorong pabrik gula rafinasi untuk memproduksi gula konsumsi, demi mengatasi kelangkaan gula.

Jajaran Polri juga diminta untuk melaksanakan pengawalan, guna memperlancar dan mengawasi distribusi sembako dari gudang hingga ke pasar dan konsumen.

Penyidik juga diminta bersikap dinamis dan adaptif, dalam mengantisipasi berbagai ancaman dan kejahatan yang kompleks di media sosial. Khususnya terkait penyebaran konten hoaks dan ujaran kebencian, yang bisa meresahkan masyarakat.

Polri diminta untuk melaksanakan penegakan hukum secara tegas dan mengumumkannya kepada publik, mengenai kasus yang berhasil diungkap agar menimbulkan efek jera. Juga mencegah terjadinya kejahatan serupa di kemudian hari.

Surat Telegram Kapolri itu ditujukan kepada Kabareskrim Polri dan para kapolda se-Indonesia. (Ant).