Andika Perkasa Jadi KSAD, JK: Tak Ada Kaitan dengan Status Mantu Hendropriyono

Andika Perkasa Jadi KSAD, JK: Tak Ada Kaitan dengan Status Mantu Hendropriyono Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pernyataan pers kepada wartawan di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat (23/11). (Foto: Antara)

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) menegaskan penunjukan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tidak berkaitan dengan status menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono.

Menurutnya, pemerintah melakukan diskriminasi jika karena menantu mantan kepala BIN lantas Andika tidak bisa ditunjuk sebagai KSAD.

"Anda (awak media) mengatakan jangan diskriminasi. Mau anaknyakah, kawannyakah atau familinya. Kalau nanti lain kali ada famili saya yang jadi pejabat, itu kan diskriminasi kepada saya," kata JK di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Jumat (23/11).

Wapres pun menegaskan kembali pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), penunjukan mantan Komandan Paspampres itu sudah mencakup penugasan yang luas dan melewati penilaian sesuai standar.

"Penugasan Andika ini sudah luas sekali, sudah melampaui semua penilaian yang dibutuhkan sebagai seorang KSAD. Jadi, itu pilihan-pilihan yang baik," ucap JK.

Penunjukan Andika sebagai KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono karena pensiun sempat menuai sejumlah kritik. Lantaran Andika diindikasikan terkait dengan tewasnya tokoh politik di Papua dan statusnya sebagai menantu Hendropriyono. 

Sementara, Andika menegaskan penunjukannya telah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dia pun enggan menanggapi kritikan yang muncul.

"Monggo mau ngomong apa juga saya kondisinya begini, keadaan saya begini, dan dari dahulu juga begini enggak ada yang saya komentari lagi, terserah," kata Andika setelah dilantik sebagai KSAD di Istana Negara Jakarta, Kamis (22/11).

Bahkan, Jokowi pun menegaskan keputusannya mengangkat Andika sudah diperhitungkan dari sisi pengalaman, rekam jejak, dan sejarah pendidikan. "Sekali lagi semuanya kan ada hitung-hitungannya, terutama pengalaman dan rekam jejak. Berkaitan dengan pendidikan-pendidikan yang telah dijalani semuanya kami lihat," kata Jokowi. (Ant)