Balas Cuitan Andi Arief, Hasto: Jangan Halusinasi Pemilu Curang Seperti 2009

Balas Cuitan Andi Arief, Hasto: Jangan Halusinasi Pemilu Curang Seperti 2009 Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto. (Foto: Ist)

JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyayangkan perkataan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief soal adanya surat suara sebanyak tujuh kontainer dan telah dicoblos. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyebut ucapan Andi sangat berbahaya dan provokatif. Bahkan, Hasto menilai ucapan politikus Partai Demokrat itu.

"Pernyataan saudara Andi Arief itu sangat provokatif yang mencerminkan kekerdilan jiwa. Pernyataan itu sangat berbahaya," kata Hasto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (3/1).

"Pernyataan yang tanpa dasar itu sudah memenuhi delik hukum untuk dipersoalkan," ucapnya.

Hasto menambahkan, perkataan Andi seolah menggiring opini atas ketidakpercayaan terhadap lembaga penyelenggara pemilihan umum (pemilu). Skenario penciptaan kondisi tersebut, kata dia, tak lebih dari cara-cara biadab. Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan politik dengan menyebarkan opini pemilu yang seolah bakal berlangsung curang sangat tidak baik.

"Padahal, Presiden Jokowi, kepemimpinannya sangat demokratis dan menghormati independensi penyelenggara pemilu," ujarnya.

Dia menegaskan, seluruh partai politik (politik) wajib menjaga suasana kondusif. Termasuk menjaga disiplin seluruh anggota dan kader parpol agar tidak menciptakan kegaduhan yang berpotensi merusak energi persatuan bangsa.

"Kami berharap agar apa yang dilakukan Andi Arief yang mencoreng keadaban politik di awal tahun ini agar tidak terjadi kembali," ungkapnya.

Di sisi lain, mewakili PDIP Hasto mengapresiasi langkah cepat Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memastikan hal tersebut. Ternyata, kata dia, KPU menegaskan informasi yang dilontarkan Andi hoaks atau berita bohong.

"Saudara Andi Arief juga harus ingat ini tahun 2019 sehingga jangan berhalusinasi terjadi kecurangan masif seperti pemilu tahun 2009. Pimpinan KPU saat itupun ditawari masuk ke jajaran teras elite kekuasaan. Jadi simpan saja seluruh skenario berpikir curang dengan referensi masa lalu," ujarnya.

Sebelumnya, Andi berkicau via akun Twitternya @AndiArief_. "Kabarnya ada tujuh kontainer surat suara di Tanjung Priok. Mohon dicek". (Ant)